Tegal (10/08/23) -- Kebudayaan tidak secara tiba-tiba muncul melainkan hasil dari ide-ide, gagasan dan karya manusia yang kemudian dibiasakan dengan belajar secara terus menerus hingga terbentuklah sebuah kebudayaan. Kebudayaan yang sudah terbentuk kemudian oleh masyarakat dilestarikan sebagai sebuah identitas yang dimiliki. Identitas budaya tersebut melekat dengan kuat pada masyarakat setempat. Hasil dari kebudayaan yang terbentuk salah satunya adalah cerita folklore atau cerita rakyat.
Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2022/2023 dalam kegiatannya telah melaksanakan pembelajaran pendidikan karakter melalui folklor (dongeng) yang diikuti oleh murid kelas IV di SD Negeri 02 Kertasari, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, pada hari Rabu (09/08/23).
Program ini merupakan sebuah upaya pemenuhan salah satu tujuan SDGs tepatnya pada poin 4 yaitu "Menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata, juga mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua" dengan memberikan pembelajaran pendidikan karakter pada anak SD di Desa Kertasari, Suradadi yang dikemas menarik dalam bentuk storytelling cerita dongeng.
Memanfaatkan media dongeng secara maksimal untuk menanamkan pendidikan karakter bagi anak dirasa sangat cocok karena melalui cerita dongeng anak akan belajar dari karakter-karakter pada tokoh-tokoh di dalamnya. Jika digali lebih lanjut, kegiatan mendongeng rupanya juga dapat memberikan manfaat lain, seperti mengasah daya pikir dan imajinasi anak, menumbuhkan minat baca, mempercepat perkembangan bahasa, serta sebagai media hiburan.
Penulis       : Putra Satya Haprabu
NIM Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 13010120140145
Fakultas     : Ilmu Budaya
DPL Â Â Â Â Â Â Â Â Â : Slamet Suharto, S.Pi., M.Si.
Lokasi KKN Â : Desa Kertasari, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H