Liburan telah selesai, dan lagi - lagi , ada saja yang melakukan tindakan kurang terpuji , termasuk di perusahaan yang saya pimpin, Berawal dari iseng - iseng melihat email salah satu marketing, saya melihat ada perubahan nomor telepon di akun tokopedia perusahaan.
Langsung terbesit kecurigaan dan perasaan jengkel, apa maksud dari merubah nomor telepon, yang intinya nomor tersebut bisa dipakai untuk pengiriman kode OTP alias kode untuk pencairan dana di Tokopedia.Â
Langsung saya kontak marketing yang dimaksud, karena password tokopedia sudah dirubah sepertinya, tidak bisa login. Ternyata yang bersangkutan sudah tidak masuk kerja selama 2 hari, dan nomor telepon tidak aktif dan saya kontak ke pacarnya, tidak aktif juga, saya wa ternyata wa saya di blok,.
Haduh.. haduhh kerjaan lagi nihh.. pikir saya dalam hati, ya sudah saya meminta bantuan rekan - rekan untuk dapat log in ke account tokopedia, dan setelah menunggu sekian lama, akhirnya sukses juga, dengan melampirkan KTP dan Bukti Resi Pengiriman terakhir.Â
Begitu di telusuri ternyata saldo tokopedia masih aman.. ahh lega rasanya, namun tidak sampai disitu, akhirnya saya menelurusi transaksi yang lainnya dan terutama yang sebelumnya.. dan.. ahh lagi - lagi, ada aja trik marketing ini untuk berbuat buruk, 2 minggu sebelumnya ada pemesanan Kursi Kantor dan kursi kantor untuk pengirimannya sudah dilakukan.
Singkat cerita , konsumen awalnya memesan via tokopedia, namun memang dikarenakan produksi pabrik sedang ada kendala, sehingga konsumen melapor ke pusat resolusi untuk mengcancelnya, Â namun 1 hari setelah melapor pusat resolusi pihak kami mengirim barang ke konsumen, sehingga pengiriman telah selesai, dan konsumen membatalkan pusat resolusi, Namun terlanjur tokopedia sudah mengembalikan dana kepada konsumen, sehingga tidak masuk ke saldo tokopedia kami.Â
Nah disini kecurangan dimulai saudara - saudara, melihat hal ini staff marketing melihat ada celah waktu pembayaran, dan dimanfaatkanlah dengan meminta konsumen untuk mentransfer pembayaran ke rekening pribadi, dan luar biasanya, setelah ditransfer, marketing memberitahukan kepada saya bahwa ada kendala di tokopedia untuk penarikan dana, dan saya percaya, dan berhubung sudah beberapa hari lagi akan libur lebaran maka urusan ini akan saya urus setelah libur lebaran. Dan staff pun santai - santai saja bekerja seperti biasa, bahkan sedikit memamerkan bahwa sudah membeli hp baru.Â
Saya berpikir, kan transaksinya sukses artinya hanya masalah penarikan uang saja di tokopedia, singkatnya lagi nih.... ketika sesudah libur panjang nan membosankan .. hehe saya melihat uang belum masuk ke tokopedia kami, akhirnya saya berinisiatif menagihkan ke konsumen dan ternyata konsumen sudah mentransfer ke rekening pribadi.Â
Tanpa pikir panjang dan menolak untuk takut berurusan dengan polisi, maka saat itu juga melapor ke polsek terdekat dan di terima dengan baik oleh polsek, dan memberitahu bahwa apabila yang bersangkutan bila sudah mengembalikan dana, maka tetap proses pidana akan berjalan. Ya sudah dengan bulat hati saya bilang Prosess sajaaa.. Pak.. Â supaya ada efek jera untuk marketing - marketing lainnya.Â
Singkat cerita setelah bukti laporan keluar, saya uploadlah di media sosial , dengan memention teman - teman , saudara - saudaranya , dann.. akhirnya marketing tersebut menghubungi dan meminta maaf lalu beberapa jam kemudian mengembalikan uang yang sudah di gelapkan.Â
Dan besok saya akan menarik kembali laporan yang sudah saya buat.. agak telat beberapa hari karena Pak Polisinya sedang sibuk dan tidak piket, jadi case closed buat saya.
Pelajaran yang di ambil adalah mulai saat ini saya tidak akan ragu - ragu melapor bila ada karyawan yang menyalahi aturan hukum. Dan jangan memberi celah, serta jangan menunggu nunggu dan menanti - nanti untuk chek transaksi. Dan memang saat ini media sosial sangat membantu dalam menegur kesalahan - kesalahan. Semoga tidak terjadi ya pada rekan- rekan kompasiana disini...
oh ya .. kalau ada pengusaha - pengusaha disini ngumpul - ngumpul yukk , siapa tau ada peluang... hehehe
terima kasih semua.. saya jadi ketagihan nih.. untuk tulis2 , walaupun jarang yang memberi komentar :(... Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H