Pencapaian itu dibarengi berkurangnya beban usaha hingga 23 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hingga peningkatan Net Income sebelum Other Comprehensive Income (OCI) sebesar 13 persen dibanding dengan tahun 2021.
Bahkan di awal tahun 2023, PT INTI sukses mencatat perolehan pada aspek Pendapatan Konsolidasi mencapai 120,94 persen jika dibandingkan dengan target RKAP 2023 serta Laba Kotor Induk pada Januari 2023 yang tumbuh sekitar 74 persen secara year on year.
PT INTI pun berubah dari perusahaan yang sakit menjadi BUMN yang sehat. Kata Edi, hasil itu dicapai karena PT INTI bertransformasi mengikuti perintah Menteri BUMN Erick Thohir.
Kini, PT INTI mendapat kepercayaan menangani sejumlah proyek berskala nasional. Di antaranya, pembangunan Sistem Cloud dalam Rangka Penyiapan Infrastruktur Pengamanan Siber di Wilayah Republik Indonesia.
Kemudian, Panglima TNI kala itu, Jenderal Andika Perkasa menugaskan PT INTI menyuplai belanja produk dan solusi demi menggenjot tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sektor pertahanan pada tahun anggaran 2023.
Lalu, Pengadaan "intibook" oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yang ditargetkan akan berlanjut secara berkesinambungan pada tahun anggaran 2023. Selanjutnya, Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di 65 lokasi dengan total kapasitas daya sebesar 485 kWp.
Kemudian, produksi perangkat Set Top Box INTI DVBT2 untuk pasar retail dan proyek Analog Switch Off (ASO) Kementerian Komunikasi dan Informatika. Serta Penggarapan proyek bisnis eksisting seperti OSP, Refurbished, yang akan terus diperluas ke seluruh telecommunication company di Indonesia.
Semua hasil ini adalah buah dari nilai-nilai dari semboyan AKHLAK yang selama ini diterapkan BUMN. Dengan sistem dan kepemimpinan yang kuat dan positif, BUMN yang sakit mampu menjadi perusahaan sehat yang berkontribusi menguatkan ekonomi rakyat.
Semoga saja capaian ini mampu dipertahankan dengan baik. Semoga saja.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H