Lama tak terdengar kabar tentang Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sejauh ini belum ada gebrakan yang dilakukan koalisi yang diinisiasi Partai Golkar, PPP dan PAN tersebut.
Namun Minggu 22 Januari 2023 kemarin, KIB kembali jadi perbincangan ramai. Bertepatan dengan Hari Raya Imlek 2023, banyak muncul berita di linimasa sosial media terkait arah dan langkah politik KIB.
Lebih menjadi perhatian karena dalam berita itu KIB dikaitkan dengan nama Erick Thohir, salahsatu kandidat yang digadang-gadang bakal bertarung di Pilpres 2024 nanti.
"Erick Thohir jadi solusi Cawapres biar KIB makin solid," begitu judul salahsatu media online yang termuat di halaman pertama mesin pencarian google.
Isi berita memuat pernyataan dari Direktur Political Literacy Desk (Polldesk) Dr Faisal Riza MA. Dosen UIN Sumatera Utara itu menilai Erick punya segudang keunggulan yang bisa digunakan dengan maksimal. Bahkan Erick disebut menjadi jalan tengah atas langkah-langkah konsolidasi yang dibangun KIB.
Tentu saja penilaian ini menarik untuk dicermati. Bahkan benar-benar bisa menjadi jurus jitu bagi koalisi yang dibangun KIB yang dianggap masih belum kokoh.
Koalisi KIB merupakan salahsatu poros kekuatan besar. Apalagi bila dihitung dari jumlah kursi ketiga parpol tersebut di parlemen. Namun harus diakui, dari nama-nama tokoh di tiga parpol tersebut, hanya Ketum Golkar Airlangga Hartarto yang hampir masuk radar kontestasi Pilpres, meski elektabilitasnya masih jauh di bawah angka 5 persen. Â
Diketahui jajak pendapat Litbang Kompas Oktober 2022 menunjukan elektabilitas Airlangga sebagai capres berada di papan bawah. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu hanya mendapatkan tingkat elektoral 0,5 persen.
Namun kembali kata Faisal Riza tadi, KIB termasuk Golkar akan mendapat limpahan insentif politik jika memberi tiket cawapres ke Erick Thohir. Bila ditilik objektif, penilaian ini tentu saja bukan bernada ancaman. Melainkan pokok pikiran yang bisa menjadi masukan bagi Golkar dan kawan koalisinya.
Tinggal bagaimana KIB menyepakati siapa Capres yang akan diusung. Bila hanya berdasar boarding pass tiket untuk mencalonkan, maka KIB tak perlu repot-repot mencari dari kalangan eksternal. Namun bila yang jadi patokan adalah elektabilitas, maka perlu melihat pada tiga sosok yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan atau Prabowo Subianto.
Jika KIB menjatuhkan pilihan pada salahsatu dari 3 nama kandidat capres tersebut, maka tentunya sudah ada deal-deal politik yang disepakati. KIB dapat apa, dan KIB harus apa.