Menulis tentang Erick Thohir, adalah membaca catatan pencapaian demi pencapaian, berlebihan kah? Sejak namanya menyeruak di kancah politik nasional, mengemban amanah menjadi Menteri BUMN,  Erick menunjukkan cara kerja dan energi  baru yang memicu optimisme publik.
Kementerian BUMN di bawah komando Erick mencatatkan satu persatu prestasi yang patut diacungi jempol. Ada yang berubah dari BUMN, itu yang kini dirasakan. Lebih bergairah, lebih modern, terbuka, budaya kerja tim yang kuat hingga keberanian untuk membuka segala biang penyakit yang selama ini besarang di masing-masing anak usaha BUMN di tanah air.
Pertama sekali kita melihat gebrakan Erick adalah menciptakan budaya kerja yang profesional, sebagai pengusaha papan atas, Erick tentu paham betul situasi yang ia hadapi.
Kemudian Erick berlari kencang melakukan efesiensi di segala lini untuk menaikan produktivitas masing-masing lini bisnis yang dinaungi kementrian BUMN. Di bawah komando Erick pula, terjadi stabilisasi di tubuh BUMN yang selama ini kerap mengganggu kinerja lembaga-lembaga plat merah ini.
Menulis Erick seperti menekar dan menahan diri, agar tak menimbulkan kesan berlebihan. Meskipun pada kenyataannya, Erick patut disematkan sebagai satu dari menteri pekerja yang menunjukkan pencapaian konkrit dari setiap program-programnya. Dalam upaya memulihkan ekonomi nasional saat ini, sulit mengenyampingkan peran BUMN di bawah komando Erick.
Selain kemahirannya membaca peta bisnis, menaikkan laba, meningkatkan efektivitas dan efesiensi. Erick juga memiliki permukaan yang mudah disentuh, ia pandai menempatkan diri dalam pergaulan baik politik, kabinet hingga kehidupan pribadinya.
Sejujurnya hingga saat ini, Erick adalah Menteri yang sedang on the track dalam kabinet Jokowi dan patut diberi catatan cemerlang sebagai anak bangsa yang menginspirasi.
Catatan istimewa saya terhadap Erick adalah, pribadi Erick yang jauh dari kesan elitis membawanya membaur ke dalam seluruh lapisan masyarakat saat ini. Apalagi kalangan muda, menjadi tak terbantahkan, Erik menjadi representasi
Kita tak melihat Erick memiliki kelompok resisten, sebagai menteri BUMN, yang ditugaskan memaksimalkan pemasukan negara, Erick mudah saja menjadi sasaran tembak, tapi hingga jelang pemilu 2024 ini, Erick masih stabil bahkan kian banyak dilirik untuk melaju dalam kontestasi nasional ke depan.
BUMN saat ini, menjadi lembaga negara yang benar-benar seperti dimiliki publik, manajemen profesional dan terbuka yang dipraktekkan membuat BUMN menjadi satu kementerian yang paling banyak didukung saat ini. Program-program yang konkrit menyasar hingga masyarakat bawah menempatkan BUMN pada peran sentral yang bermain di akar-akar masalah.
Paling krusial yang selama ini dikeluhkan adalah akses permodalan untuk usaha kecil dan masyarakat bawah, di sini Erick terlihat bertempur habis-habisan agar rakyat dapat mengakses permodalan dari Perbankan degan mudah. Bank Himbara di bawah komando Kementrian BUMN kini diberi mandat untuk memberi prioritas pada permodalan rakyat kecil. Ini tercermin dalam postur KUR yang meningkat signifikan.
Teranyar, dalam survei Poltracking Menempatkan Erick sebagai menteri kedua yang mendapatkan kepuasan publik setelah Prabowo Subianto. Ganjaran kepuasan ini tentu bukan hal mudah untuk diraih, mengiat Kementerian BUMN adalah kementrian yang paling mudah disoroti sebagai sumber penghasilan negara.
Satu yang dapat kita pelajari saat ini, Erick Thohir, sosok muda yang berangkat dari pengalaman profesional, menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya Kementerian BUMN dikelola, bagaimana seorang menteri yang fokus dengan kinerja, fokus pada perbaikan dengan hasil-hasil yang terukur.
Selamat Erick Thohir, terimakasih atas dedikasinya yang membuat publik optimis terhadap perjalanan Kementerian BUMN selama ini, semoga ke depan, capaian kementerian BUMN saat ini dapat diterjemahkan ke dalam seluruh lembaga kementerian yang ada. Ada yang menyebutkan Erick adalah Cawapres unggulan saat ini, ini tentu masuk akal bagi publik, sebab kerja nyata telah menunjukan hasil yang nyata pula.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H