Mohon tunggu...
Satrya karunia TH.
Satrya karunia TH. Mohon Tunggu... Guru - Kita dulu tiada dan akan kembali tiada

Sedang menjalakan Studi S1 Pendidikan Agama Islam di Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Organisasi IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kabut Asap Melanda

17 September 2019   20:53 Diperbarui: 17 September 2019   20:56 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Malam ini aku bercerita,Tentang suatu peristiwa yang seakan memang lumrah ketika,Musim kemarau melanda.

Malam ini aku bercerita,Tentang suatu peristiwa yang seakan memang lumrah ketika,Musim kemarau melanda.

Tentang bencana yg melanda negeri kami yg tercinta,
Di kota palangkaraya khususnya.

Kalau sebelumnya banyak bintang-bintang di angkasa,
Sekarang tak nampak bintangnya,
Sudah dua bulan lebih lamanya,
Asap mengepul mengelilingi kota kita,
Tertutup keindahan semesta,
Tak terlihat oleh mata,
Keindahan milik Sang Pencipta.

Kenapa bisa terjadi ini semua,
Ternyata karena ulah tangan manusia,
Tak memperdulikan dampaknya,
Padahal Sebagian ada yang meregang nyawa,
Dari balita hingga lansia.

Tingkat polusi udara kian bertambah parah,
seiring sedang lahan yang semakin luas terbakar,
kabut semakin pekat, radius 200 meter pandangan tak terlihat.

Data terakhir menunjukan kualitas udara saat ini berada pada level berbahaya.

Apakah para pembakar lahan ingin membuat Pembantaian besar-besaran ?

Pembunuhan secara tidak langsung, namun berdampak mematikan jika terus dibiarkan.

Butuh tindakan tegas dari sang pemegang kekuasaan tertinggi di Negeri ini, siapa lagi kalau bukan Pak Jokowi.

Lihat kami !

Beri hukuman seberat-beratnya kepada para pemilik perusahaan pembakar lahan, mereka berbuat kerusakan hanya demi meraih keuntungan.

Mereka Dengan seenaknya merusak karya Sang Pencipta, ketika visi akhirat bukan yang utama, Maka tiada ketakutan dalam dirinya.

Memanglah manusia semena-mena,
Yang penting hasratnya terpenuhi semua,
Sekalipun itu dengan menghalalkan segala cara.

Untuk sekarang para relawan dari berbagai unsur ikut memadamkan api yang dengan alat seadanya,
sambil menunggu bantuan dari pemerintah yang tak kunjung kita tau kapan datangnya.

Ini adalah sebagian dari beberapa masalah di negriku, baik dari kabut asap, pemindahan ibukota, revisi UU KPK, hingga masalah di Papua.

Memang benar, Ibu Pertiwi Sedang Tidak Baik-baik Saja.

Setiap Masa pasti ada Peristiwa,
Memanglah dunia panggung sandiwara.

Palangka Raya
Selasa, 17 September 2019

@SKTH_

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun