Mohon tunggu...
Satriyo Bagas Sentoso
Satriyo Bagas Sentoso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Satriyo Bagas Sentoso Nim 41521010017 - Teknik Informatika - Universitas Mercu Buana - PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN ETIK UMB - Dosen Prof Dr Apollo, M.Si.Ak,CA,CIBV,CIBV, CIBG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Komunikasi dengan Semiotika

2 April 2023   22:41 Diperbarui: 2 April 2023   22:59 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Signifier merupakan pertanda atau simbol yg dapat mewakili atau bermakna hal lain. kata dapat mewakilkan perasaan atau pemikiran.Signifier dipergunakan sang orang yg menghendaki terjadinya komunikasi. Signified merupakan interpretasi penerima komunikasi atas pertanda dan simbol yg diterimanya.  

 

Dokpri
Dokpri

Tanda (Sign) adalah sesuatu yang berbentuk fisik (any sound-image) yang dapat dilihat dan didengar yang biasanya merujuk kepada sebuah objek atau aspek dari realitas yang ingin dikomunikasikan. 

Semiotika dan Tanda (Sign) Dalam Komunikasi 

Semiotika dan indikasi dalam Komunikasi Ilmumempelajari wacana indikasi (signal) disebut dengan semiotika, sebagian orang pula menyebut dengan semiologi. Baik semiotika juga semiologi mempunyai pemahaman yang sama yaitu ilmu yg menyelidiki ihwal pertanda. namun semiotika lebih merujuk kepada kata yang digunakan sang Charles Sander Peirce (1839-1914), sedangkan semiologi merujuk pada istilah yang digunakan sang Ferdinand de Saussure (1857-1913). Mereka berdua ialah bapak semiotika contemporary yg menjadi acuan pembelajaran sampai ketika ini. berdasarkan Tommy Christomy, terdapat kesamaan istilah semiotika lebih acapkali digunakan daripada istilah semiologi sebagai akibatnya para penganut Saussure pun tak jarang menggunakannya. (Sobur, 2003) Secara etimologi, semiotika asal asal bahasa Yunani yaitu semeion yang adalah indikasi (sign). Sedangkan tanda itu sendiri dimaknai menjadi sesuatu yg melambangkan suatu hal atau sesuatu yg menjadi sebutan asal
sesuatu. Semiotika adalah studi mengenai tanda (sign) serta simbol yg merupakan tradisi penting dalam komunikasi. Semiotika meliputi teori mengenai bagaimanaobjek, inspirasi, situasi, keadaan, perasaan. Kita seringkali menggunakan pertanda pada menyebutkan sesuatu objek. pertanda tersebut kita interpretasikan menjadi objek yg kita maksud. di pada sistem semiotika melekat fungsi komunikasi, yaitu fungsi indikasi pada menyampaikan pesan (message) berasal pengirim pesan (sender) kepada penerima (receiver) indikasi sesuai aturan atau kode-kode eksklusif. (Tinarbuko, 2009). menurut semiotika yaitu Charles Sanders teori segitiga makna atau triangle meaning terdiri dari three elemen utama yaitu tanda (sign), objek, dan interpretasi. indikasi adalah sesuatu yg berbentuk fisik yang bisa ditangkap sang panca indra insan dan merupakan sesuatu yang merujuk (mempresentasikan) hal lain di luar indikasi itu sendiri. 

menurut Susan Langer, seluruh makhluk hidupmenggunakan simbol atau tanda menjadi alat untuk berkomunikasi. namun perbedaannya hewan yg dapat merespon simbol yg diterima, sedangkan manusia bukan hanya merespon tetapi jua dapat membangun simbol-simbol bermakna yg digunakan untuk berkomunikasi tersebut. Bagi Roland Barthes, Semiotika memiliki tujuan buat menerjemahkan dan menginterpretasikan indikasi (sign) baik berupa ekspresi maupun nonverbal. Barthes sendiri lebih memfokuskan kajiannya pada aspek nonverbal mirip cultural meaning serta visual sign. Selain itu Barthes
pula menjelaskan bahwa sign tidak mampu berdiri sendiri, tetapi wajib didukung sang signifier serta signefied.
Signifier artinya suatu objek yg kita lihat, sedangkan signefied artinya makna yang kita memutuskan atau artikan. contohnya saat ada bendera bertulisan Laa ilaha illa Allah, kita mengartikannya bahwa terdapat orang yg tewas. Bendera tersebut signifier serta orang yang tewas artinya signified, sedangkan kombinasi antara keduanya merupakan sign yg kita tangkap dan persepsikan maknanya.

Sifat Indikasi (Sign)
1. Sign bukan sesuatu yang mutlak Walaupun sign memiliki arti tersendiri , namun tidak bersifat mutlak permanen diartikan mirip itu. sebab pada suatu sistem penandaan dapat terjadi pergeseran makna dari sign eksklusif. misalnya saja Bila dahulu rona pink diidentikkan dengan warnawanita, namun saat ini banyak lelaki yg memakai warna pink, sehingga pink telah mulai bergeser bukan lagi melambangkan warna perempuan . model lain, sandang hitam dilambangkan berduka cita di suatu negara, tetapi di negara lain sandang berwarna putih lah yg diartikan berduka.
2. Sign bisa memiliki makna konotatif atau denotatif Sebuah sign mampu mempunyai makna konotastif ataupun denotatif. model dalam sehari-hari merupakan suatu istilah pada bahasa yg kita ucapkan. istilah yang merupakan sistem penandaan (sign) tadi dapat berupa denotasi yg berarti makna sebenarnya, dapat juga konotasi yang ialah kiasan atau
majas. model lainnya, saat seorang perempuan menggunakan sandang yg cantik yg bermerk, maka makna denotatif yang kita tanggap ialah seorang perempuan yg menggunakan sandang indah dan mahal, namun pada taraf selanjutnya terdapat makna konotatif yaitu mengindikasikan tingkatan sosial perempuan tersebut.
3. Sign bisa mengalami pergeseran makna seperti yang disebutkan sebelumnya sign tidak bersifat absolut selamanya, bisa terjadi pergeseran makna oleh saat dan budaya. model ini banyak kita jumpai dalam penggunakan istilah pada interaksi komunikasi kita sehari-hari.

Roland Barthes merupakan penerus pemikiran Ferdinand De Saussure. Saussure tertarik membentuk kalimat dan cara bentuk-bentuk kalimat menentukan makna itu sendiri, tetapi ia tidak tertarik pada fenomena yang terjadi bahwa kalimat yg sama mampu saja memberikan makna yang tidak sama di orang yang tidak sinkron situasinya.Roland Barthes meneruskan pemikiran dan menekankan interaksi antara teks dengan pengalaman personal serta kultural penggunanya.Gagasan Barthes ini dikenal menggunakan tatanan pertandaan, terdiri dari:
1.Denotasi. Makna
kamus dari sebuah istilah atau terminologi atau obyek .
2.Konotasi. Makna-makna kultural yang menempel di sebuah terminologi (the cultural meanings that become attached to a term).Hal ini menggambarkan hubungan yg terjadi terjadi saat tanda bertemu dengan perasaan atau emosi berasal pembaca serta nilai-nilai dari kebudayaannya. Konotasi memiliki arti yangg subjektif atau paling tidak intersubjektif. istilah lain, denotasi ialah apa yang digambarkan tanda terhadap sebuah objek, sedangkan makna konotasi adalah bagaimana cara menggambarkannya. Konotasi bekerja dalam tingkat subjektif sehingga keberadaanya tidak disadari orang. Pembaca mudah sekali membaca makna konotatif menjadi kabar denotatif.
3.Metafora. Mengomunikasikan menggunakan analogi
4.Simile. Subkategori metafor dengan menggunakan katakata "
5.Metonimi.
6.Synecdoche. merupakan sebuah bagian dipergunakan buat mengasosiasikan holistik bagian tersebut. model Gedung Putih identik menggunakan "Kepresidenan Amerika", Pentagon identik menggunakan "Kemiliteran Amerika";
7.Intertextual. Parodi ialah contoh intertextual dimana sebuah teks (sikap seseorang contohnya) meneru sikap orang lain dengan maksud humor

Kesimpulan

 Semiotika merupakan galat satu metode penelitian komunikasi yang paling interpretatif di menganalisis teks, dan keberhasilan pula kegagalannya sebagai sebuah metode bersandar pada seberapa baik peneliti bisa mengartikan masalah yang mereka kaji. biasanya semiotika terdiri sekumpulan teori yang merepresentasikan benda, ilham, keadaan, situasi, perasaan, serta syarat pada luar gejala-gejala itu sendiri. Penelitian tanda-tanta tidak hanya menyampaikan cara buat melihat komnikasi, tetapi mempunyai akibat yang bertenaga di semua perspektif teori komunikasi. Konsep dasar yg menyatukan tradisi semiotika (1) tanda yang didefinisikan menjadi stimulus yang mengindikasikan atau memberikan beberapa kondisi lain, mirip saat asap menandakan adanya api; (2) simbol yg umumnya menandakan tanda yang kompleks memakai poly arti , termasuk arti yang sangat spesifik. Beberapa ahli memberikan disparitas yang kuat antara pertanda serta simbol. tanda pada realitasnya mempunyai surat keterangan yang kentara terhadap sesuatu, sedangkan simbol tak. Semiotika mempunyai laba pada membuat "deskripsi-pelukisan tebal" yang bertekstur dan analisis-analisis yang kompleks. sebab sangat subjektif, semiotika tidak reliable pada konteks pemahaman ilmu pengetahuan sosial , peneliti lain yang mengkaji teks yang sama dapat saja mengeluarkan sebuah makna yg berbeda.namun, Semiotika sudah diterapkan serta menjadi kajian yang melibatkan komunikasi dan transfer informasi menggunakan yg akan terjadi yang menarik. Fenomena semiotikus menyatakan segala sesuatu dianalisa secara semiotik, dan memandang semiotika menjadi ratunya ilmu interpretasi, kunci yang menyakini makna asal semua hal besar atau kecil. ada dua sirkulasi akbar pada semiotics. sirkulasi pertama lebih banyak didominasi di Eropa sesuai karya ahli linguistik Perancis Ferdinand De Saussure. sirkulasi ini menelaah peran simbol serta

Referensi
SEMIOTIKA%20KOMUNIKAS
https://media.neliti.com/media/publications/222421-semiotics-in-research-method-of-communic.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun