Beberapa fiture SUNO memiliki keterbatasan sehingga pengguna merasakan bahwa hasilnya tidak sesuai harapan seperti contoh panjang durasi yang dibatasi untuk beberapa kategori pengguna. Sebenarnya ini biasa sebagai stategi maketing agar pengguna memakai full versi dan bisa mendapatkan akses yang maksimal. Hal ini yang pengguna tidak pahami.
Kualitas dan hasil akhir saat membuat di SUNO pengguna menilai musik yang dihasilkan kaku dan tidak alami, terkesan musik program. Berbeda dengan hasil rekaman manusia asli.
Pengguna merasa ruang untuk bereksperiment masih terbatas, dimana kalau sudah create lagu tidak bisa di edit dengan musik yang sama. Kalau di edit liriknya SUNO membuat genre baru sehingga sudah berbeda dengan apa yang di mau pengguna, ini yang menjadi kelemahannya.
SUNO menjadi ancaman bagi composer karena pekerjaan yang mereka geluti bisa dikerjakan oleh SUNO dengan sangat cepat, ini menjadi ketakutan sendiri bagi para musisi. Selain itu dampak negative diterima musisi yang tidak mau belajar teknologi dimana mereka tidak mau menggunakan SUNO AI untuk berkarya dikarenakan pengoperasiannya membuat pusing.
Secara keseluruhan, teknologi SUNO umumnya diterima secara positif atas kemampuannya menghasilkan musik dan membantu pengguna secara kreatif, tetapi beberapa pengguna telah menyuarakan kekhawatiran tentang keterbatasan, masalah penyuntingan, dan kekhawatiran mengenai kualitas dan hak cipta.
Sumber Penelitian Pengguna
Hardiman, Agus, dir. 2024. Rahasia Prompt SUNO AI Yang Bikin Lagumu Keren, Jangan Bikin Lagu Sebelum Tahu Prompt-prompt ini. ArtSonica. https://www.youtube.com/watch?v=fL1hSUixqL4.
Penulis
Satriyo Wibowo, M. Sn
#PendidikanMusik
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI