Mohon tunggu...
Satriya Adiluhung Juniarizky
Satriya Adiluhung Juniarizky Mohon Tunggu... Wiraswasta - Satriya

hoby futsal

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Dengan KKN-T Mahasiswa UM Sidoarjo Membranding Minuman Sarikedelai Menjadi Banyak Varian Rasa

30 September 2020   23:35 Diperbarui: 30 September 2020   23:44 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada saat semester ini saya senang sekali bisa mengikuti KKN di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, saya berfikir KKN bisa terjun ke desa-desa seperti KKN sebelumnya, ternyata dengan adanya covid19 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo tetap menyelenggarakan KKN tidak seperti KKN sebelumnya dan KKN ini tidak ada di sebelum-sebelumnya. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo memberikan KKN Tangguh untuk mahasiswa yang sasarannya masyarakat tidak banyak melainkan lebih diperkecil sasarannya dan satu mahasiswa sasarannya ke masyarakat sekitar dekat rumah mahasiswa itu tinggal.

pada waktu pandemi covid19 ini banyak yang mengalami penurunan penjualan produk apalagi produk makanan atau minuman dan saya ingin menaikkan ekonomi masyarakat agar pada saat pandemi seperti ini tidak mengalami kesusahan. Kemudian ada tetangga saya yang memiliki produk minuman sarikedelai dan membuat saya ingin membranding produk tersebut.

Pada saat terjadinya pandemi covid pembuat sarikedelai enggan menjual sarikedelainya dikarenakan pada saat itu mengalami psbb di daerah surabaya raya yang meliputi surabaya, gresik dan sidoarjo. Permasalahan yang sudah dialami yaitu tidak dapat berjualan lagi dan terhenti oleh pandemi ini.

Pada saat minggu pertama saya survey ke lapangan dengan mendatangi ibu rosid saya menyampaikan maksud dan tujuan saya untuk melakukan tugas kuliah KKN-T di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Kemudian saya bertanya-tanya bagaimana proses pembuatan sarikedelai ini dari dulu hingga sekarang. Setelah lama mengobrol, Kemudian saya ada sedikit kendala yaitu sasaran tidak mau untuk dibranding sarikedelainya dan beliau hanya minta sarikedelai ini hanya rasa original dan tidak mau untuk diberikan label. Setelah saya sosialisasikan mengenai era zaman seperti ini alangkah baiknya sarikedelah diberikan rasa-rasa agar penjualan sari kedelai ini tidak hanya untuk dikonsumsi oleh orangtua melainkan juga anak-anak hingga remaja, kemudia label juga sangat berpengaruh bagi produk tersebut agar orang-orang yang beli dan minum bisa membaca bahwa sarikedelai ini memiliki branding dan daya tarik untuk membelinya. Setelah saya mensosialisasikan target sasaran saya setuju untuk melakukan branding pada produk sarikedelai ini.

Ditengah-tengah program kerja saya yang sudah berjalan saya mengusulkan agar memakai rasa-rasa pewarna yang dijual ditoko-toko yang sudah ada izin resmi MUI halal dan juga mendesain label untuk ditaruh dibotolnya. Sasaran target saya selalu mengikuti apa yang saya sosialisasikan sebelumnya.

Diakhir pembuatan sarikedelai ibu rosid senang sekali bisa memiliki banyak varian rasa sarikedelai dari rasa coklat, mocca, strauberry, taro, durian, sirsak dll, kemudian saya melakukan pembelajaran penjualan online melalui Wa. Saya tidak menggunakan media sosial yang lainnya karena Wa sudah cukup untuk penjualan kepda tetangga, teman, saudara agar bisa disebarluaskan dengan sendirinya dari mulut ke mulut.

Ibu rosid berharap di tahun-tahun kedepannya ada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo bisa mengadakan KKN di berbagai mitra UMKM agar ekonomi UMKM di Sidoarjo bisa berkembang dan mempunyai karya tersendiri khususnya di kota Sidoarjo.

Satriya Adiluhung Juniarizky (Prodi Ilmu Komunikasi -- Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun