Bapak Lurah Arjosari mendukung penuh kegiatan Karang Taruna Arjosari yang diadakan setiap bulan sekali, sehingga bisa memberikan efek ekonomi kreatif bagi masyarakat sekitar. Kegiatan publikasi perlu diperluas lagi, sehingga masyarakat luar Kelurahan Arjosari dan sekitarnya bisa hadir memeriahkan acara tersebut.
 Menurut pendapat Nyai Lisa Tunjungbiru, kegiatan Car Free Day Sumpah Pemuda sangatlah bagus dan tepat, mengajak generasi muda mengadakan kegiatan seni budaya kreatif, ekonomi kreatif sehingga mereka tidak sampai terpengaruh dengan narkoba. Masyarakat Kelurahan Arjosari tampak memeriahkan kegiatan tersebut dengan menggelar bazar umkm yang diikuti oleh wirausaha muda dan wirausaha ibu-ibu di wilayah Kelurahan Arjosari.Â
Tampak animo pengunjung bazar luar biasa. Tidak kalah pentingnya, Forum Karang Taruna Kecamatan Blimbing membuka stand posko penggalangan dana bencana GEMPA PALU dan DONGGALA, selama kegiatan Car Free Day Sumpah Pemuda berlangsung mulai pagi hari sampai malam hari.Â
Menjelang tengah siang hari, tampak kegiatan live electone dan percusi jalanan, yang diikuti oleh anggota Karang Taruna Arjosari. Kemudian berlanjut dengan kegiatan perpustakaan jalanan, rampak barong menjelang sore hari. Sebagian besar penonton rampak barong dari kalangan generasi muda, sehingga harapannya, generasi muda bisa melestarikan kegiatan seni, budaya di masa mendatang.Â
Kegiatan menjelang magrib antara lain, diskusi warga bersama Bapak Lurah Arjosari, Bapak Camat atau yang mewakili dan Ketua Forum Karang Taruna Kecamatan Blimbing, setelah itu, kegiatan nonton bareng bersama masyarakat Kelurahan Arjosari.
Perlu diketahui, Karang Taruna untuk pertama kalinya lahir pada tanggal 26 September 1960 di Kampung Melayu, Jakarta. Dalam perjalanan sejarahnya, Karang Taruna telah melakukan berbagai kegiatan, sebagai upaya untuk turut menanggulangi masalah-masalah Kesejahteraan Sosial terutama yang dihadapi generasi muda di lingkungannya, sesuai dengan kondisi daerah dan tingkat kemampuan masing-masing.Â
Pada mulanya, kegiatan Karang Taruna hanya sebatas pengisian waktu luang yang positif seperti rekreasi, olah raga, kesenian, kepanduan (pramuka), pendidikan keagamaan (pengajian) dan lain-lain bagi anak yatim, putus sekolah, tidak sekolah, yang berkeliaran dan main kartu serta anak-anak yang terjerumus dalam minuman keras dan narkoba.