Mohon tunggu...
Satriwan Salim
Satriwan Salim Mohon Tunggu... profesional -

Pendidik di SMA Labschool Jakarta-Univ. Negeri Jakarta (UNJ). Wasekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI). Pengurus Asosiasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia (AP3KnI). Alumni Program Studi Pengkajian Ketahanan Nasional Pascasarjana Universitas Indonesia (UI). Bisa kunjungi Blog saya di www.satriwan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bukan Khilafah, Bukan Pula Negara Sekuler

4 April 2017   12:22 Diperbarui: 4 April 2017   12:32 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karena itu sebagai khatam tulisan sederhana ini, penulis meyakini bahwa mengemukanya kembali ide pemisahan agama (Islam) dan politik-negara, yang menjadi watak fundamentalisme liberal merupakan sikap yang ahistoris, tak menyejarah bahkan bertolak-belakang dengan konstruksi sosio-kultur masyarakat Indonesia. 

Juga bukan kembali pada ide khilafah sebagai bentuk romantisme sejarah Islam. Jalan tengah negara Pancasila adalah jawaban dari dua konsepsi usang itu, keinginan untuk memisahkan agama (Islam) dan politik-negara, bernama sekulerisme dan kehendak untuk formalisasi negara Islam. Pancasila sudah semestinya terus memberikan ruang akomodatif, bagi aspirasi politik dan kepentingan umat Islam. Karena Pancasila menjadi wujud kristalisasi nilai-nilai politik kebangsaan umat Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun