Atau jangan-jangan keengganan siswa SMA favorit/unggulan memilih profesi guru karena memang bagi mereka, tidak satu pun gurunya di sekolah yang bisa menjadi sekaligus memberikan inspirasi sebagai seorang guru. Teringat apa yang dikatakan William Arthur bahwa: “Guru biasa itu memberi tahu, guru baik itu menjelaskan, guru super itu mendemontrasikan dan guru yang agung itu yang memberikan inspirasi”. Mungkin guru super dan menginspirasi itulah yang saat ini sudah defisit dimiliki oleh sekolah-sekolah favorit/unggulan perkotaan, sehingga minus pula para siswanya yang bercita-cita menjadi seorang guru seperti dirinya. Semoga menjadi refleksi sederhana kita para guru di perkotaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H