Mohon tunggu...
Satriwan Salim
Satriwan Salim Mohon Tunggu... profesional -

Pendidik di SMA Labschool Jakarta-Univ. Negeri Jakarta (UNJ). Wasekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI). Pengurus Asosiasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia (AP3KnI). Alumni Program Studi Pengkajian Ketahanan Nasional Pascasarjana Universitas Indonesia (UI). Bisa kunjungi Blog saya di www.satriwan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Harvard Model United Nations 2014 Dimulai: SMA Labschool Jakarta Satu-satunya Perwakilan Indonesia

1 Februari 2014   11:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:16 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siswa mana yang tidak mengenal Universitas Harvard yang terletak nun jauh di Amerika Serikat sana. Banyak diantara peserta didik di belahan dunia ini bercita-cita ingin masuk dan diterima sebagai mahasiswa di Universitas Harvard. Harvard merupakan kampus yang masuk kategori tertua di Amerika Serikat dan paling bergengsi tidak hanya di Amerika Serikat tapi seluruh dunia (di samping universitas unggul lainnya). Oleh karena itu segala macam kegiatan/konferensi/penelitian/pendidikan yang berkaitan lanngsung dengan Harvard, komunitas pedagogik pasti akan memberikan acungan jempol. Mengutip www.kompas.com (6 Maret 2013), yang menyajikan hasil pemeringkatan universitas unggul dan terbaik dunia oleh Times Higher Education (THE)dengan tajuk World Reputation Rankings, menunjukkan Universitas Harvardmenempati posisi pertama di antara ratusan ribu kampus di dunia, dengan reputasi akademik terbaik di dunia untuk tahun 2013. Begitulah gambaran betapa universitas ini menjadi dambaan para pelajar di dunia.

Kesempatan berkuliah di Harvard menjadi mimpi banyak siswa dunia, di sisi lain Universitas Harvard terus mencoba mengajak para pelajar dunia untuk mengenal Harvard secara dekat dan langsung. Setidaknya inilah pesan sebenarnya dari penyelenggaraan sebuah konferensi prestisius para pelajar SMA tingkat dunia, bernama Harvard Model United Nations (HMUN) yang saat ini sedang berlangsung, pada 30 Januari-2 Februari 2014, di Hotel Sheraton, kota Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. HMUN merupakan konferensi simulasi sidang PBB yang diperankan oleh para pelajar setingkat SMA dari seluruh dunia.Dalam konteks inilah Harvard Model United Nations (HMUN) menjadi event internasional paling prestisius yang diselenggarakan oleh Universitas Harvard. HMUN melibatkan peserta dari berbagai negara yang merupakan siswa sekolah menengah banyak negara di dunia. HMUN menjadi simulasi sidang PBB yang tertua dan dambaan bagi mereka yang tertarik dunia diplomasi internasional untuk mengikutinya. Oleh pelajar dunia khususnya yang mendalami dunia diplomasi dan hubungan luar negeri, HMUN dinilai sebagai Model United Nations (MUN) berkelas dunia yang menjadi paling unggulan, prestisius dan tertinggi.

Hal ini disebabkan dua hal; Pertama, karena HMUN diadakan dan dilaksanakan oleh kampus nomor satu dunia yaitu Universitas Harvard yang terletak di Amerika Serikat. Kedua adalah karena secara historis Universitas Harvard adalah lembaga yang pertama kali mengadakan simulasi model persidangan PBB. Sebelum berdirinya PBB yakni di zaman Nations League (Liga Bangsa-Bangsa), tepatnya pada tahun 1927, Universitas Harvard sukses mengadakan simulasi sidang LBB pertama kali di dunia, dengan mana Model League of Nations.

Model United Nations sebenarnya adalah sebuah konferensi yang terbuka untuk umum (mahasiswa dan siswa), khususnya bagi mereka yang berminat dan tertarik dalam dunia hubungan internasional, politik internasional, isu-isu internasional kontemporer dan dunia diplomasi umumnya. Para diplomat MUN secara bersama-sama berperan sebagai diplomat negara-negara yang menjadi anggota PBB. Bentuk MUN adalah simulasi sidang yang meniru persidangan PBB sesungguhnya. Mengikuti etika persidangan PBB, pakaian yang dikenakan, bahasa yang digunakan, masalah/isu kontemporer yang dibahas, melahirkan resolusi (laiknya Resolusi PBB), semuanya itu mengikuti code of conduct dari PBB. Para delegasi siswa berperan sebagai diplomat asing, yang melatih mereka untuk melakukan perundingan, berdebat, membuat analisis, melakukan teknik lobi, berargumen, bersosialisasi, menyatakan sikap dan membuat draf resolusi, yang semua itu dilakukan dalam bahasa Inggris.

SMA Labschool Jakarta Satu-satunya Perwakilan Indonesia dalam HMUN

Itulah sebabnya dalam perjalanannya sampai saat ini, HMUN berkembang menjadi program unggulan Universitas Harvard yang mendapat pengakuan serta apresiasi tinggi dari PBB. Dalam ajang HMUN tahun 2014 ini jumlah peserta sebanyak 3.200 delegasi, berasal dari 200 sekolah yang mewakili 36 negara di dunia. Demikian yang dilaporkan oleh Samuel H. Leiter (Sekjen HMUN 2014) dalam kata sambutannya. Indonesia adalah salah satu negara yan berpartisipasi dalam konferensi HMUN tahun ini. Dan satu-satunya sekolah yang mewakili Indonesia dalam ajang HMUN 2014 adalah SMA Labschool Jakarta. Bahkan dalam skala regional, wakil negara yang berasal dari ASEAN hanya Indonesia (SMA Labschool Jakarta) dan Singapura. Hal ini tertera dalam Buku Panduan Peserta HMUN 2014 halaman 34. Para delegasi dari SMA Labschool Jakarta yang lolos seleksi dan diterima panitia berjumlah 13 siswa yang berperan mewakili negara Republik Mikronesia;

Daftar Nama Siswa SMA Labschool Jakarta dalam HMUN 2014

No

Komite

Nama Siswa

1

Disarmament and International Security Committee

Muhammad Fauzan Malufti

Siti Hilya Nabila

2

Economic and Financial Committee

Davira Rizky Chairunnisa

3

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun