Mohon tunggu...
satrio utomo
satrio utomo Mohon Tunggu... -

CORETAN NOVEL PENYEJUK HATI

Selanjutnya

Tutup

Puisi

coretan maya

22 Februari 2010   20:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:47 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

malam semakin kelam di sebuah desa yaitu desa Bulukerto. bulukerto adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. .suara jangkrik dan suara kodok yang saling bersaut-sautan sementara dui rumah yang cukup megah di bandingkan dengan rumah-rumah lainnya duduklah seorang gadis cantik yang benama yuni duduk termenung memandangi kegelapan malam...dan kunang-kunang yang menari nari...tidak lama muncul dari dalam rumah seorang wanita separuh baya yang tidak lain adalah ibunya
" nduk cepet tidur sudah malam ! gak baik untuk kesehatan !" sapa wanita itu
" sebentar bu yuni masih pingin sendiri , kalau ibu sudah ngantuk silakan duluan biar nanti saya nyusul " kata yuni pada ibunya
" nduk sebagai orang tua dan sebagai wanita aku tahu perasaanmu . tapi bagaimana lagi ., ibu tidak bisa membantu apa apa. semuanya yang menentukan bapakmu ! kata ibunya sambil membelai rambut yuni
" iya bu , walau sekarang bukan jaman siti nurbaya saya sebagai anak harus nurut dan bekti mituhu dengan bapak dan ibu kapan lagi saya bisa membahagiakan bapak dan ibu walau harus mengorbankan cintaku dengan mas satrio !" kata yuni
" nduk , ibu bangga padamu, kamu rela mengorbankan perasaanmu dan nuruti kehendak orang tua, semoga aja Bagas bisa mencintai kamu apa adanya dan kamupun bisa menerima mas bagas dengan kasih sayang, dan bisa melupakan Nak satrio !" kata ibunya yuni
" injih bu ...mudah mudahan mas satrio juga bisa menerima semuannya dan dia mendapat wanita yang lebih baik !" kata yuni
" semoga aja nduk, dulu bapak ibumu ini juga di jodohkan ama orang tua tapi seiring berjalannya waktu ,kasih sayang itu tumbuh benar kata orang jawa bilang witing tresno jalaran soko kulino nduk..malah banyak teman-teman ibu di jodohin , gak ada pacaran, kenalan, sekarang setelah berumah tangga punya anak sepuluh, tidak kayak di Tv -tv itu nduk, pacaran bertahun-tahun setelah nikah malah sebulan cerai !"
" ah ibu, itukan di Televisi , kita orang biasa bu, mudah mudahan aja ya bu mas satrio juga bisa menerima semua keadaan ini !
ya udah yuk nduk kita tidur , hari sudah malam "
malam semakin larut merekapun masuk kedalam rumah
dalam kamar yuni menerawang jauh kedalam angan-angan
Akhirnya terjadi juga, Sesuatu yang udah Lama kuhindari. Aku merusak sebuah ikatan yang semakin kuat. Bukan karena ku membencinya Tapi karena ku teLah LeLah oleh keadaan yang terjadi Aku mencoba untuk menguatkan hati Menegarkan diri ketika ia memohon tuk kembaLi Tapi hatiku tak kuasa tuk menangisi Lagi dan Lagi ku membeLa diri Bukan saLahku jika ini terjadi ..aku sebagai anak harus berbakti pada orang tua ...Bukan saLahku jika ku pergi, orang tua memaksaku meLakukan ini Aku tak tahu apa yang akan terjadi nanti Yang ku tahu ku hanya ingin membahagiakan orang tuaku . biarlah aku i Merenungi semua ini seorang diri ..SeLangkah demi seLangkah aku menapaki haRi Tak peduLi beTapa paNas dan Tajam Jalan yang kuLaLui Tak peduLi beTapa TerJaL dan cuRam Tanjakan yang kunaiki Segenggam deMi seGenggam kerikiL menusuk kuLit kakiku Terasa perih diawaL.. NamuN seiRing BerjaLannya Hari, Aku harus bisa melupakanmu SATRIO , meNghadaPi Rasa PeriH yang meNyaYat diRi Terkadang, Rasa bosaN mengHampiRi diRi TerkaDang, Rasa MaLas MengikaT Hati TerKadaNg, Rasa enggaN daTang aGar ku Tak meLanJutKan haRi Tapi aku berjuang dan berjuang deMi orang-orang yang kucintai agaR ku daPat menguasai diRi agar ku dapat meRaJai haRi....Maafkan aku satrio

hari berganti hari , pagi itu di terminal porwantoro terminal paling ujung. perbatasan ponorogo jawa timur, dari bus timbul jaya seorang pemuda gondrong , rambutnya acak-acakan , dengan jaket lusuh di badan dan celana yang di lobang di dengkul berjalan , ya satrio mahasiswa teknik mesin salah satu universitas di jogyakarta iya berjalan keluar terminal , sesampai di pingir terminal yang mejajakan bermacam-macam jajanan satrio berhendi dan membeli beberapa roti , keripik tempe dan mete yang merupakan banyak di jual di sana untuk oleh-oleh Simboknya , lalu ia menuju warung di sebelahnya mengambil rokok klobot dan tembakau untuk bapaknya setelah selesai ia menuju ojek dan menuju ke rumahnya,
dari terminal porwantoro menuju bulukerto jarak yang ditempuh setengah jam dengan mengunakan motor. tidak lama setelah menempuh perjalanan satrio sampai di depan rumahnya
" Asalamu-allaikum , tok-tok simbok, mbok, simbok !" suara satrio memanggil-manggil ibunya yang kebetulan pagi itu sedang memberi makan sapi-sapinya
" Waallaikum salam , mencari siapa nak!" sapa ibunya satrio
" Simbok ini anakmu, satrio ! " jawab satrio sambil memeluk ibunya
lalu setelah melepas kangen mereka duduk di ruang tamu, bapak satrio yang sedang mencangkul di kebun pun melihat anaknya datang menghampirinya
" walah le, jan kamu sekarang elek tenan ( jelek bener ), rambut gondrong . gitu dong kalau libur pulang ibu kangen sudah 2 tahun tidak ketemu !" kata ibu satrio
" iya buk !" kata satrio
" walah-walah kasihan banget kamu sat, lihat pak di suruh menjual sapi aja untuk hidup satrio di kota tidak mau, lihat itu celananya sobek-sobek masih di pakai, jaketnya di tambal , gambar gara-gara sobek dimana-mana pak !" kata ibu satrio sambil memandang bapak satrio, bapaknya satrio malah tertawa tawa, sambil mengepulkan asap rokok klobot yang di bawa satrio
" wakakakakaka, simbok ini aneh-aneh lo, ini mode, biar gaul, anak metal mbok !" kata Satrio
" walah metal itu apa Sat!" kata ibunya
" itu lho bu yang nyanyi di tv, tv , anak metal bu , punk !" kata satrio bangga
" oh itu yang nyanyi lagu campur sari itu , !" kata ibunya
" bener bu , Metal itu penyanyi , yang nyanyi campur sari, nyidam sari,!"
bapak satrio tertawa-tawa
" sudah-sudah, kalian ini kalau bertemu ramai banget, tidak ibu, tidak anak sama saja !"
merekapun melepas kangen dengan bercerita , orang tua satrio menanyakan , kuliahnya, nilai kuliah, dan ilmu-ilmu yang di dapat di bangku kuliahan sholat , dan teman-teman satrio
karena walau orang tua satrio orang tidak punya kalau untuk pendidikan nomer satu
SUNYI SEPI, JIWA KU INI
MERATAPI ,KAU YG PERGI
YA WONOGIRI INI INGATANKU TERLUKA LAGI
LAMBAIANMU, MASIH TERBAYANG
MASIH SEGAR ,DLM INGATAN
SEPI, KALA KU TIBA DI SINI
GAJAH MUNGKUR JADI SAKSI CINTA YG HANCUR
TIADA SENANDUNGMU, SEPERTI DAHULU
KEDATANGAN,PENUH ...DGN HARAPAN
TP SAYANG, SEPI TIADA SAMBUTAN
RATAPAN PILUKU TERHENTI
TERKUMPUL DLM NOKTAH INI
JODOH PERTEMUAN
KITA HANYA MERANCANG
TUHAN MENENTUKAN
titp dulu masih banyak HALAMANNYA

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun