Kompleksitas masalah yang mereka miliki bukan menyurutkan semangat dari komunitas minor ini, dalam data yang di ambil dari film bertajuk ” Punk Rock in the Holy Land” setidaknya ratusan pelaku musik bawah tanah di Israel sudah bergerilya dari awal tahun 1990 hingga sekarang , konflik yang berkelanjutan memaksa setiap generasi memungut tongkat estafet dari pelaku sebelumnya.
Baca juga: Apa Hubungannya antara Punk dan Anarki?
Berita terakhir yang saya dapat tentang skena underground di Israel adalah tentang sebuah kolektif bernama Taltalistim. Perpecahan agama, etnis, dan politik yang semakin dalam, telah melahirkan subkultur yang mutakhir. Para pemuda di kota kadang merasa mereka sedang dalam misi untuk menyediakan surga kewarasan atau kegilaan yang terbuka untuk orang-orang dari semua agama, gender dan bangsa, yang hanya ingin bersenang-senang dan melepaskan diri dari kenyataan keras Yerusalem.
Proyek terbaru kolektif Taltalistim adalah untuk mengambil alih kompleks bioskop yang sepi di kawasan industri Yerusalem, mengubahnya menjadi tempat yang penuh warna bagi musisi dan artis untuk mengadakan pertunjukan dan pesta hingga dini hari.
Mungkin saja para anak muda merasa bertanggung jawab untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka dalam segala hal mulai dari pendudukan Israel hingga hak beragama. Mereka ingin membuat musik meskipun ada kejadian yang menekan di sekitar mereka. Dan di mana pun mereka berada dalam spektrum ideologis, mereka semua memiliki satu keyakinan: punk adalah kebebasan. Seutuhnya mereka bebas melakukan apapun untuk tetap terlihat waras dan memiliki kebebasan sebagai manusia.
sumber : Gerilya Pergerakan Punk Rock di Israel
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H