Mohon tunggu...
Satrio Piningit
Satrio Piningit Mohon Tunggu... -

jer besuki mawa bea

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sexual Disney

11 April 2016   11:18 Diperbarui: 11 April 2016   11:41 1113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="(pentas satanik Katy Perry dalam Grammy 2014) | foto: pinterest.com"]

[/caption]

Lewat film2 kartun yang terkesan indah, lucu dan innocent, Disney merupakan media tipuan (deception) yang paling canggih untuk menjerumuskan anak2 kita ke dalam Agenda Satanik: menghancurkan moralitas kemanusiaan kita, menjadi setan-setan yang tak bermoral.

[caption caption="(Seksualisasi anak-anak) | foto: expofashionmagazine.com"]

[/caption]

Mungkin tak banyak disadari bahwa 90% dari apa yang kita tonton, kita lihat dan kita dengar dikontrol oleh 6 raksasa media. Dimana 232 orang eksekutif media mengontrol informasi 6 miliar penduduk dunia (sumber: Business Insider).

[caption caption="| foto: businessinsider.com"]

[/caption]

Dan, seperti diketahui, tujuan utama dari Agenda Satanik Illuminati adalah World Domination, dibawah simbologi "Iblis Bermata Satu" alias Al-Masih Ad-Dajjal (Inggris: Anti-Christ).

[caption caption="| foto: redbubble.com"]

[/caption]

Demikian, semoga ada sedikit manfaat. Mari kita jaga agar anak2 kita tak mudah terjerumus dalam Agenda Satanik yang tersembunyi dibalik berbagai mode dan karya seni.

Salam kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun