[caption caption="(Neil Armstong terjun payung akibat roketnya meledak, 6 Mei 1968) | sumber foto: spaceflight1.nasa.gov"]
Sebenarnya normal-normal saja jika program Apollo belum berhasil. Tenggat waktu 1 dekade yang ditetapkan JFK memang sangat mepet. Faktanya, tak ada pencapaian agung yang berhasil diraih pada upaya pertama.
Wright bersaudara butuh berapa kali gagal sebelum berhasil menerbangkan pesawat pertama. Upaya pendakian Mt. Everest yang pertama juga berakhir dengan kematian para pendaki. Thomas Edison melewati kegagalan berapa ratus kali sebelum berhasil menyalakan lampu pertama. Penempatan pertama teleskop Hubble di dekat bumi tahun 1990 pun pada upaya pertama juga gagal berfungsi disebabkan malfunction lensa kaca, hingga harus dikirim misi perbaikan yang memakan biaya jutaan dolar.
Justru heran jika orang berhasil mendarat di bulan pada upaya pertama tahun 1969, yang secara teknis jauh lebih kompleks dan jaraknya 700 kali lebih jauh dari Hubble yang gagal berfungsi pada upaya pertama tahun 1990.
Ketika itu, Richard Nixon baru diangkat jadi Presiden bulan Januari 1969. Setelah pemerintahan sebelumnya menghabiskan bujet begitu besar untuk Apollo, sementara 7 bulan sebelum tenggat waktu LLRV masih gagal fungsi, pemerintahan Nixon dan para petinggi NASA di bawah von Braun berada dalam tekanan besar. Seperti umumnya dalam dunia intelijen militer, bahkan di dunia manajemen modern pun, para eksekutif pasti punya Plan A/Plan B/Plan C.
[caption caption="Direktur NASA, Werhnher von Braun, di lokasi latihan dan syuting Apollo 11 tahun 1969 | sumber foto: abovetopsecret.com"]
Plan A: terus berusaha agar target waktu tercapai. Ini yang sudah dijalankan tapi belum tercapai di akhir dekade (1969) sesuai misi Kennedy.
Plan B: Mengakui bahwa misi belum berhasil dijalankan, yang berarti gagal memenangi superioritas Perang Dingin, dan risiko pengurangan bahkan penghentian bujet NASA oleh Kongres. Pilihan yang tentunya tak enak buat Nixon, yang baru beberapa bulan menjabat Presiden.
Plan C: Ibarat orang pegang kartu buruk, lantas poker face dan pasang taruhan tinggi (bluffing). Bikin rekaman video palsu seolah sukses berangkat ke bulan. Tujuannya? Memenangi superioritas teknologi Perang Dingin, meningkatkan popularitas Nixon yang baru beberapa bulan terpilih, dan meningkatkan bujet NASA yang profitnya besar itu (ada lima misi lagi setelah Apollo 11).
Kita sebagai orang normal, tentu tak berani ambil Plan C itu. Bagaimana mungkin menipu umat manusia sedunia?? Tapi Presiden Nixon bukan sekali dua kali menipu dunia. Dia jelas-jelas berbohong soal Vietnam, yang menewaskan ribuan tentara AS seperti yang diungkap di harian The Washington Post: "Nixon's Big Lie". Selain itu, Nixon pun terbukti melakukan dirty tricks lewat skandal Watergate.
[caption caption="(Richard Nixon, Presiden penuh skandal) | sumber foto: amazon.com"]