Mohon tunggu...
Satrio Piningit
Satrio Piningit Mohon Tunggu... -

jer besuki mawa bea

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

"Ancient Aliens", Tayangan Pembodohan untuk Generasi Penerus

16 Maret 2016   06:06 Diperbarui: 16 Maret 2016   11:28 1494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Sitchin, relief-relief Sumeria Kuno mengatakan bahwa mereka memperoleh pengetahuan itu dari Planet Nibiru, yang merupakan planet terjauh setelah Pluto, berotasi tiap 3600 tahun sekali. Ia pun menghubungkan teorinya dengan Kitab Kejadian dalam Taurat (Perjanjian Lama bagi umat Kristen), seperti “Nephilim” hasil perkawinan Fallen Angels (dia anggap aliens) dengan wanita-wanita bumi, dll.

Ide planet Nibiru ini kemudian jadi inspirasi film Star Gate yang memang menarik dan mind-blowing. Jika dilihat di google atau youtube, sampai sekarang pun masih banyak orang yang jadi penganut fanatik teori Sitchin.

[caption caption="Film populer Star Gate, inspirasi dari teori Sitchin (foto: imdb.com)"]

[/caption]Klaim Sitchin ini, harus diakui, cukup dahsyat. Banyak kalangan terpelajar yang tertarik dengan ide tersebut, dan ikut mempromosikannya pada kerabat. Apalagi ketika itu belum ada yang bisa baca tulisan cuneiform Sumeria Kuno, jadi tampaknya meyakinkan. Belakangan sudah banyak sarjana yang bisa baca tulisan Sumeria Kuno, yang sudah jadi salah satu jurusan kuliah di universitas. Sebal dengan kebohongan-kebohongan Sitchin, pakar bahasa Semitik Kuno Michael Heiser, MA, PhD membongkar kesalahan-kesalahan gramatikal dan interpretasi ngawur Sitchin atas pahatan lukisan-lukisan Sumeria.

Heiser membuktikan secara akademis, bahwa Sitchin bukan hanya tak bisa bahasa Sumeria Kuno. Sitchin -- yang keturunan Yahudi itu -- bahkan tak mengerti bahasa Yahudi Kuno dalam Kitab Taurat yang sering dia rujuk.

[caption caption="Situs tantangan terbuka Haeser untuk Sitchin (foto: sitchiniswrong.com)"]

[/caption]Tak tanggung-tanggung, Heiser menantang Sitchin secara terbuka untuk debat ilmiah, lewat situs khusus yang dia namakan www.sitchiniswrong.com. Sitchin dikenal sangat defensif dan sering menggugat orang-orang yang menentang teorinya ke pengadilan. Namun, khusus untuk tantangan terbuka Heiser tahun 2001 ini, Sitchin tak berani menanggapinya sampai dia wafat tahun 2010.

Setelah Sitchin wafat, Heiser masih meneruskan tantangannya kepada para pengikut fanatik Sitchin. Seluruh hujatan netizens penganut Sitchin dia jawab satu-persatu. Ia hanya mengganti subyek surat tantangan terbukanya. Sebelumnya dia tulis “Dear Mr. Sitchin,” sejak Sitchin wafat dia rubah jadi “Dear Ancient Astronaut Enthusiast” (klik disini).


3. Scientology

Kepercayaan terhadap “Tuhan Alien” ini juga berkembang jadi sekte yang populer. Antara lain Scientology, yang tercatat memiliki jemaat selebritis seperti John Travolta, Tom Cruise, pianis jazz Chick Corea, dll.

[caption caption="John Travolta dalam film Battlefield Earth, mengisahkan tentang Tuhan Alien sesuai agama Scientology yang dia anut (foto: denofgeek.com)"]

[/caption]Kiprah Gereja Scientology terakhir kembali ramai jadi buah bibir di media, ketika Katie Holmes cerai dari Tom Cruise, konon tak tahan dengan kekangan “gereja tuhan aliens” Scientology.

[caption caption="Berita perceraian Tom Cruise dan Katie Holmes akibat kekangan Gereja Scientology (foto: katienholmes.com)"]

[/caption]

4. Kesaksian Mantan Jemaat Gereja Setan

Yang cukup menarik untuk disimak adalah kesaksian seorang mantan jemaat Gereja Setan bernama Roger Morneau. Ia sempat mengikuti kegiatan Gereja Iblis itu secara intensif, sebelum akhirnya dia insyaf. Ia mendengar berbagai informasi dan menyaksikan sendiri sepak terjang Gereja Lucifer, termasuk argumen-argumen yang diajukan para pendeta sekte iblis itu. Kesaksian lengkap Morneau selama 3 jam lebih ini ditayangkan di youtube.

[caption caption="Roger Morneau menyampaikan kesaksiannya tentang Gereja Setan (foto: youtube.com)"]

[/caption]Dikisahkan bahwa Gereja Setan terletak di lokasi paling elite di Montreal, Canada. Jemaatnya adalah para lawyers, bankers, dan para pengusaha sukses. Persis seperti secret societies Abad Pertengahan, yang dipenuhi kaum aristokrat dan pemimpin negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun