Mohon tunggu...
Satrio Saputra
Satrio Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Publikasikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ringkasan opini pemikiran ilmiah

21 Desember 2024   08:00 Diperbarui: 20 Desember 2024   11:08 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teologi Murjiah

Trem Murjiah berasal dari bahasa trem bahasa arab yaitu Al hirja yang bermakna

pertama Al takhir yang artinya pengakhiran atau penundaan, kedua i’ta Al raja yang

artinya pemberi pengharapan penggunaan kata Murjiah sebagai suatu kelompok atau

sekte sebagai mana di tunjukkan pada makna yang pertama itu benar dan sesuai.

Menurut Al syahris tani Murjiah adalah suatu kelompok yang berbicara tentang iman

dan amal ( Hubungan iman dan amal). Tetapi mereka ada kesamaan dengan khowarij

ada beberapa hal dalam persoalan imamah ( kepemimpinan) Murjiah merupakan aliran

teologi Islam yang netral atau menanggukan dan memberi pengharapan terhadap umat

yang melakukan dosa besar, munculnya aliran ini pada mulanya oleh persoalan politik

kemudian akhirnya berkembang menjadi persoalan teologis.

Setelah munculnya peristiwa pemberontakan yang datang dari Mesir sehingga

menyebabkan terbunuhnya Kholifah Usman bin Affan pada tahun 35 Hijriyah atau

tepatnya pada tanggal 17juni 856 Masehi munculnya persoalan Kholifah tersebut maka

kemunculan khowarij dan si’ah di kemudian hari tidak akan ada demikian pula kalau

tidak muncul persoalan Kholifah maka tidak akan ada paham dan aliran Murjiah.

 Teologi muktajilah

Teologi muktajilah adalah aliran dalam Islam yang muncul pada abad ke 8M di wilayah

Basra , Irak. Muktajilah terkenal dengan pendekatan nasionalis dan prinsip akidah yang

mengutamakan akal dalam memahami ajaran agama munculnya munculnya

muktajilah Berawal dari perdebatan teologis yang terjadi di kalangan kaum muslim saat

itu salah satu isu utama yang memicu perdebatan adalah tentang konsep dosa besar

dan status seorang muslim yang melakukan dosa besar.

Pemikiran muktajilah membawa dampak besar pada filsafat dan pemikiran Islam

khususnya dalam upaya untuk merasionalisasi iman dan memahami agama secara logis 

 Doktrin pemikiran Harum Nasution dan Hasan Hanafi

Harun Nasution lahir pada 23September1919 di pematang di antar, Sumatra Utara dia

adalah anak ke 4 dari 5 bersaudara dalam keluarga ulama.

Hasan Hanafi lahir di Kairo, Mesir pada 13 Februari 1935 dari keluarga musisi ia dikenal

sebagai teolog dan filsuf Mesir yang menonjol.

Menurut Harun Nasution teologi Islam atau ilmu kalam yang diajarkan di Indonesia

umumnya berbentuk ilmu tauhid ia menilai bahwa pembasahan ilmu tauhid sering kali

kurang mendalam dan kurang bersifat F Losof is.

Reformasi teologis dimulai dari konsep inti dalam Islam yaitu tauhid menurut Hanafi

konsep ini perlu digali ulang agar dapat menjadi dasar Semangat perubahan sosial.

Pemikiran Harun Nasution dan Hasan Hanafi memiliki beberapa persamaan mendasar

meskipun berkembang dalam konteks yang berbeda keduanya berfokus pada

penggunaan akal (Rasio) dalam memahami teologi Islam.

 Tologi Wahabi

Wahabi berasal dari nama Muhammad Ibn Abd Al Wahab ( 1703-1792) seorang ulama

najat Arab Saudi.

Muncul sebagai gerakan untuk mengembalikan ajaran Islam ke prinsip yang di anggap

murni berdasarkan Al Qur’an dan hadist.

Wahabi membentuk aliansi dengan keluarga Saud, yang akhirnya membentuk dasar

dari kerajaan Saudi.

Gerakan ini menyebar melalui peperangan dan dakwah di zahjiroh arab dan wilayah

sekitarnya.

 Teologi kodariyah dan jabariyah

Munculnya aliran kodariyah pada awal abad ke 8 Yang di dirikan oleh ma bad Al Juhari

dan khailan Adi Masai yang bereaksi terhadap gagasan keterminisme dalam masyarakatArab, menekankan kehendak manusia. 

Pemikiran jabariyah seperti keyakinan bahwa manusia tidak memiliki kebebasan dalam 

berkehendak sedangkan pemikiran kodariyah keyakinan bahwa manusia memiliki kebebasan penuh untuk berkehendak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun