Mohon tunggu...
Rio Satrio
Rio Satrio Mohon Tunggu... Freelancer - English Education

Tukang tidur yang merubah mimpi jadi bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Monolog: Keresahan Hidup

12 Juni 2023   01:47 Diperbarui: 12 Juni 2023   01:58 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam remang gelap malam, aku terperangkap dalam genggaman yang erat dari keresahan hidup. Seperti duri tajam yang menusuk ke dalam jiwa, ia merangsek ke setiap sudut pikiranku dengan tiada ampun. Aku terombang-ambing dalam lautan keraguan, di antara gelombang-gelombang kekhawatiran yang menggulung tinggi, mencoba mencari jalan keluar dari labirin yang membingungkan.
Seperti seekor burung yang ingin merdeka, aku merasa terperangkap di dalam sangkar tak berujung dari rutinitas yang membosankan. Setiap langkah yang kutempuh, setiap usaha yang kucurahkan, terasa sia-sia di hadapan tembok tebal yang menghalangi ambisiku. Kegelisahan itu menyeruak ke dalam hati, menyebabkan guncangan hebat dalam diriku yang rapuh.

Begitu banyak pertanyaan yang menghantui pikiranku, seperti badai dahsyat yang mengamuk di lautan. Apakah ini arah yang seharusnya kutuju? Apakah hidupku ini memiliki makna yang sebenarnya? Setiap detik berlalu, meninggalkan jejak keraguan yang semakin mengakar di dalam diriku. Seperti pasir di tangan yang lepas tak terkendali, waktu terus berjalan tanpa ampun, meninggalkan diriku terhanyut dalam rasa tak berdaya.

Namun, di balik bayang-bayang yang kelam, terdapat cahaya kecil yang berusaha bersinar. Keresahan hidup ini juga menjadi pendorong untuk meraih perubahan. Dalam setiap tantangan yang kulalui, tersembunyi pelajaran berharga yang membentuk karakter dan membuka mataku terhadap potensi yang terpendam. Seperti pohon yang berakar kuat di tanah tandus, aku belajar untuk bertahan dan berkembang di tengah badai yang melanda.

Mungkin, keresahan hidup ini adalah tanda bahwa aku hidup, bahwa aku mencoba dan berani merangkul ketidakpastian yang datang. Meskipun terkadang gelap dan terasa tak terhingga, aku yakin akan ada cahaya yang akan menuntun jalanku. Aku mungkin belum menemukan semua jawaban, tapi aku terus berjuang, terus bergerak maju, dengan harapan yang membara di dadaku.
Keresahan hidup adalah sahabat yang sulit, tetapi juga guru yang tak ternilai harganya. 

Di dalam keheningan malam, aku belajar untuk menerima ketidakpastian, untuk mencintai proses yang tak terduga, dan untuk menemukan kekuatan di dalam diriku yang selama ini terpendam. Dengan keberanian dan tekad yang tak tergoyahkan, aku akan menaklukkan keresahan hidup ini, merangkai cerita hidup yang penuh warna, dan menemukan arti yang sejati dari kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun