Ren Descartes, filsuf besar abad ke-17, memaparkan gagasan yang tak terbantahkan tentang pentingnya rasionalisme dan metode keraguan radikal untuk mencapai pengetahuan tertinggi. Di tengah kompleksitas dunia modern saat ini, gagasan Descartes tentang penggunaan akal dan keraguan dapat memberikan wawasan penting.
Salah satu konsep dasar Descartes adalah "Cogito, ergo sumandquot; (Saya pikir begitu). Gagasan ini menegaskan bahwa
keberadaan manusia dapat dipastikan melalui kesadaran dan pemikiran. Di dunia yang serba digital dan kaya informasi saat ini, pendekatan ini menekankan pentingnya introspeksi dan pemahaman diri dalam kondisi membanjirnya informasi tanpa
batas. Menghadapi kompleksitas algoritma, kecerdasan buatan, dan teknologi modern, refleksi pribadi menjadi semakin penting.
Descartes juga membedakan "pikiran". dan "tubuh" secara teori. Meskipun kontroversial, perbedaan ini dapat dikaitkan dengan perdebatan etika di era teknologi tinggi. Pertanyaan tentang identitas digital, privasi, dan dampak teknologi terhadap tubuh dan pikiran manusia semakin menjadi pusat
perhatian masyarakat saat ini.
Pendekatan Descartes terhadap pengetahuan juga mengutamakan akal dan pemikiran rasional. Di tengah derasnya arus informasi dan penyebaran misinformasi, kemampuan menilai
informasi secara logis dan kritis menjadi sebuah keterampilan yang sangat berharga. Pendekatan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana kita memahami dan memvalidasi informasi dari berbagai sumber di era informasi.
Meskipun pandangan Descartes tentang dualisme pikiran dan materi telah banyak dikritik, pemikirannya tetap penting dalam
memicu perdebatan mengenai etika, pengetahuan dan penggunaan teknologi dalam kehidupan modern. Meskipun zaman telah berubah, kerangka Descartes memberikan landasan penting untuk mempertimbangkan kompleksitas dan tantangan
kehidupan modern..