Salah satu penyebab terjadinya relapse yakni ketidakmampuan para pecandu narkoba untuk menahan diri. Terlebih pada saat lingkungan masa lalu mereka kembali memberikan zat-zat terlarang. Karena itu, para pecandu narkoba harus melatih batasan diri mereka untuk berkata tidak atau menolak akan hal tersebut kembali. Dengan adanya teknologi Virtual Reality, mereka akan menghadapi segala kemungkinan apabila mereka tidak mampu berkata tidak sehingga mereka akan berupaya menemukan cara untuk menolak ketika ajakan relapse muncul.Â
4. Relaksasi Pasca Rehabilitasi
Penggunaan teknologi Virtual Reality dapat membantu para pecandu narkoba merasa rileks dan menghadapi komitmen mereka untuk tidak relapse kembali dengan cara menawarkan beberapa skenario relaksasi. Teknologi ini menawarkan skenario imersif yang menenangkan, seperti halnya lingkungan dengan suara alam atau alunan musik bernada lembut. Dengan adanya situasi virtual ini, diharapkan dapat membantu menurunkan tingkat stres, depresi, dan frustasi saat menghadapi pikiran relapse.Â
Dengan adanya perkembangan teknologi dan peningkatan kesadaran akan manfaat terapi Virtual Reality, peluang untuk mengintegrasikannya dalam perawatan kesehatan semakin terbuka, khususnya pada upaya rehabilitasi para pecandu narkoba agar tidak mengalami relapse.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H