Mohon tunggu...
Ibnu Satrio
Ibnu Satrio Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu Buana

Nama dan NIM: Ibnu Satrio (46120010048). Jurusan: Psikologi. Kampus: Universitas Mercu Buana. Dosen pengampu mata kuliah: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Manusia Harus Memenuhi Potensi Diri, Berkomunikasi Secara Efektif, dan Berpikir Positif?

8 Oktober 2023   22:04 Diperbarui: 8 Oktober 2023   22:20 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Neck & Manz berpikir positif adalah orientasi dengan secara optimis dan negatif akan berdampak pesimis. Berbeda dengan Jurnal yang diterbitkan Oleh Jarrar, ia memberi pandangan bahwa berpikir positif merupakan bagaimana seseorang menjaga keseimbangan dalam mengatasi permasalahan dan ini merupakan pendekatan dalam hidup untuk tetap fokus pada sikap yang positif dalam situasi apapun (Jarrar, A. G. 2013).  Sedangkan McGrath menyatakan bahwa berpikir positif merupakan sebuah perilaku yang berpacu didalam pemikiran, perilaku, perasaan dan berbicara. Berbeda dengan Susetyo (1998) berpikiri positif merupakan bagaimana seseorang untuk memusatkan perhatiannya pada sesuatu hal yang positif dari diri sendiri, orang lain, dan situasi yang akan dihadapi.

Plato menyatakan bahwa apabila "ubahlah cara pola pikirmu, maka hidupmu akan berubah" dan berpikir secara positif juga akan meningkatkan rasa percaya diri, menciptakan rasa penerimaan diri, dan cinta diri (Jarrar, A. G. 2013).  Pola pikir positif meningkatkan motivasi seseorang untuk sukses dan mencapai apa yang diinginkan. Ini akan membuat seseorang yakin bahwa kita yakin dengan apa yang diinginkan. Ini juga akan memotivasi seseorang untuk mencapai lebih dari yang kita harapkan.

Definisi Komunikasi Efektif :  

Komunikasi yang efektif dan efisien akan menciptakan perubahan sikap atau mempengaruhi penerima pesan. Komunikasi yang efektif dapat dialami secara verbal atau non-verbal. Verbal berarti komunikasi efektif yang terlihat dari pengiriman dan penerimaan pesan. Sedangkan nonverbal terlihat melalui gerakan tubuh dan ekspresi wajah. Komunikasi merupakan aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari dan kita tidak dapat hidup tanpa berkomunikasi dengan siapapun. Komunikasi dapat terjadi dalam dua cara, baik komunikasi tatap muka maupun komunikasi melalui berbagai platform media sosial. Saat kita berkomunikasi dengan banyak orang, kita tidak tahu berapa persentase komunikasi tersebut dan seberapa baik komunikasi tersebut menjangkau pendengar yang diinginkan. Tidak hanya  memberikan jawaban, komunikasi juga diperlukan saat berinteraksi. Sejak kecil kita sudah diajarkan cara berkomunikasi, namun komunikasi tidak hanya sekedar berbicara antara dua pihak tetapi juga kemampuan mendengarkan. Contoh komunikasi yang efektif adalah ketika dua pihak atau lebih dapat mendengarkan pernyataan seseorang dan memberikan tanggapan, bisa berupa pertanyaan, kritik atau saran, yang menunjukkan  setuju atau tidak setuju.

Komunikasi yang efektif penting ketika berinteraksi dengan orang lain dalam lingkungan profesional. Belajar berkomunikasi secara efektif melibatkan pengembangan keterampilan tertentu, seperti mendengarkan secara aktif. Dengan mengidentifikasi apa itu komunikasi yang efektif dan bagaimana hal itu dapat bermanfaat bagi karier kita dimasa depan dan kita bisa mempelajari berkomunikasi dengan jelas dan singkat.

Komunikasi yang efektif adalah kemampuan untuk melakukan percakapan dengan orang lain dengan cara yang menarik, fokus, konsisten, dan menawarkan nilai. Menurut Thomas S. Monson, komunikasi yang efektif merupakan bagaimana motivasi terbentuk (Monson, T. S. 2010). Untuk bisa melakukan komunikasi yang efektif, seseorang harus mampu menguasai materi atau pembahasannya dengan cara mempelajarinya, seseorang harus benar - benar antusias dengan pembahasannya, dan yang terakhir menguasai atau memiliki skill komunikasi yang baik (Monson, T. S. 2010). Sedangkan pandangan lain berpendapat bahwa Komunikasi yang efektif adalah memahami emosi dan maksud di balik informasi, serta mampu menyampaikan pesan dengan jelas. Ahli lain memberikan pandangan mengenai komunikasi yang efektif yaitu komunikasi dikatakan efektif apabila komunikan menerima pesan, makna, atau maksud, sebagaimana yang dikehendaki oleh pengirim pesan hal ini disampaikan oleh Tommy Suprapto dalam buku yang beliau tulis yaitu Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi pada tahun 2009.

Bagaimana Cara Mengetahui Potensi Diri : 

Terkadang kita hanya melakukan apa yang perlu kita lakukan dan hal ini dapat mempunyai aspek positif dan negatif. Terkadang kita punya pilihan yang bisa membuat segalanya menjadi lebih sulit. Hal ini tidak menyenangkan bagi semua orang, namun tekanan sosial untuk menyesuaikan diri sangatlah besar. Secara historis, hampir tidak ada peluang untuk melawan, namun pandangan dari luar menciptakan celah dalam cara kita berpikir tentang kehidupan dan mengonsep masa depan.

Self discovery adalah proses seumur hidup. Perjalanan penemuan diri. Pencarian identitas secara spiritual.  Self discovery merupakan proses yang bertahap tentang siapa diri kita, potensi kita, tujuan hidup kita, dan hal-hal mendasar yang memandu kita sepanjang perjalanan pencariannya. Kegagalan untuk memulai proses  Self discovery, yang sering kali melibatkan penentuan siapa diri kita, peran apa yang harus kita mainkan, dan tanggung jawab apa yang harus diambil, dapat menyebabkan krisis identitas.

 Menurut Erikson, krisis identitas terjadi pada tingkat Identity vs. Role-confusion. Pada tahap ini, masyarakat akan mencoba menemukan peran dan tanggung jawab apa yang harus mereka ambil dalam masyarakat. Ketidakmampuan mereka untuk mencapai hal ini dapat menyebabkan kebingungan peran.

Berbeda dengan Erikson, Abraham Maslow membuat teori aktualisasi diri dan hierarki kebutuhan manusia. Abraham Maslow merupakan psikolog asal Amerika yang berfokus dalam bidang humanistik. Teori aktualisasi diri dan hierarki kebutuhan Abraham Maslow memberikan kerangka kerja untuk memahami bagaimana individu dapat memenuhi potensi diri mereka dan mencapai pertumbuhan dan kepuasan pribadi. Menurut Maslow, aktualisasi diri merupakan tingkat perkembangan psikologis tertinggi, dimana individu berusaha untuk menjadi versi terbaik dari dirinya. Bukan hanya untuk menjadi versi terbaik untuk dirinya, teori aktualisasi diri Maslow juga menjelaskan tentang apa yang mendorong perilaku manusia dan apa yang membuat manusia merasa terpenuhi. Ini mewakili lima kebutuhan utama manusia yang harus dipenuhi untuk mencapai kesejahteraan, berikut hierarkinya :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun