Mohon tunggu...
Dimas M. Widiantoro
Dimas M. Widiantoro Mohon Tunggu... Novelis - Penggiat startup

Hi perkenalkan saya Dimas. Salam kenal semuanya ya! Saya akan share everything about startup!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Halo Ayah Bunda, Yuk Simak Kendala Terbesar Siswa dalam Belajar di Rumah

23 Juni 2020   20:15 Diperbarui: 23 Juni 2020   20:27 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pendahuluan 

Baru saja terbit edaran dari pemerintah bahwa hingga akhir bulan Juli diputuskan untuk tidak melaksanakan aktifitas belajar mengajar di sekolah. Peraturan ini dibuat dengan memperhatikan kemungkinan resiko bahwa penyebaran virus korona dapat berkembang makin besar terutama di lingkungan sekolah. 

Melihat hal tersebut kita dari Brainly, lembaga belajar secara online dari siswa untuk siswa melaksanakan survey berkala untuk melihat perkembangan siswa. Topik yang ingin kita angkat kali ini adalah kendala terbesar siswa saat belajar mandiri di rumah. 

Kendala terbesar siswa dalam belajar secara mandiri

Kemudian beberapa pertanyaan yang kembali ditanyakan dari survei yang dilaksanakan 3 bulan sebelumnya adalah terkait kekurangan apa yang dirasakan saat belajar sendiri dari rumah.

Berikut adalah daftar jawabannya. 

Kurangnya bimbingan guru

Belajar dari rumah tentunya terasa sangat berbeda dibandingkan belajar dari sekolah. Jam belajar yang biasanya diberikan sebanyak 6 hingga 8 jam dalam sehari tiba tiba harus dipangkas. Oleh karena itu sebanyak 37 % siswa merasa kurangnya bimbingan dari guru. Bimbingan dari guru ini juga tidak hanya seputar pelajaran yang diberikan. Namun juga hal lain seperti bimbingan secara rohani dan bimbingan moral. Hal ini juga sangat terasa bahwa belajar di kelas dapat menambah kepercayaan diri siswa yang akan menghadapi ujian. 

Tertinggal dalam materi pelajaran

Kendala kedua terbesar adalah siswa merasa tertinggal dalam materi pelajaran. Banyak sekolah dan guru yang telah berusaha mengimbangi model belajar jarak jauh ini dengan menciptakan kelas secara online melalui platform seperti Google classroom hingga aplikasi whatsapp. Meski demikian saat kita menanyakan ke siswa, salah satu kendala yang terbesar adalah tertinggal nya materi dalam hal pelajaran. Sebanyak 23% dari seluruh peserta survei merasa bahwa materi pelajaran yang dipelajari dari rumah tidaklah sebanyak materi yang didapatkan dari skeolah. 

Bantuan untuk memeriksa jawaban 

Belajar di sekolah juga tidak dengan serta merta membuat siswa dapat paham dengan cepat. Terutama saat guru mengajar di kelas dan memberikan tugas, maka akan ada sesi di mana tugas yang diberikan akan diperiksa secara bersama sama. Oleh karena itu, kegiatan belajar di kelas tidak hanya bersifat satu arah, namun juga dua arah karena siswa dapat memberikan pendapatnya dan siswa lain dapat mendengarkan dan mengkonfirmasi apakah pendapat tersebut benar atau salah. Oleh karena itu, model belajar mandiri di rumah mengabaikan aspek tersebut. Hal ini membuat  posisi ketiga terkait kendala dalam belajar mandiri adalah kurangnya bantuan untuk saling mengkoreksi dan memeriksa apakah jawaban yang diberikan. 

Kurangnya latihan atau tugas yang diberikan

Terakhir, problem yang dihadapi adalah kurangnya tugas dan latihan yang diberikan. Untuk siswa yang berada di tahun akhir pelajaran membutuhkan banyak latihan. Terutama latihan yang menyangkut soal soal bahan ujian seperti ujian nasional ataupun ujian masuk perguruan tinggi. Kita mendapatkan informasi bahwa dengan model belajar mandiri maka jumlah tugas yang diberikan ternyata tidak sebanyak tugas saat berada di kelas. Ada beberapa alasan yang mungkin bisa melandasi hal tersebut. Seperti kurangnya waktu untuk memeriksa hasil tugas, dimana dalam kelas yang diselenggarakan secara online, guru juga berusaha mengejar ketinggalan materi dengan memberikan perkenalan materi tanpa latihan soal yang cukup. 

Kesimpulan 

Kita semua mengetahui dan memahami bahwa belajar secara mandiri dari rumah bukanlah sesuatu yang mudah. Meski demikian survei ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru atau instansi yang berkepentingan untuk menindak lanjuti apa yang menjadi pemikiran bagi siswa. Sekian untuk berita kali ini. Bagi yang belum mengetahui Brainly yuk cek apa itu Brainly di sini. 

Tentang Brainly

Brainly adalah tempat belajar, bagi siswa dan oleh siswa. Platform pembelajaran peer-to-peer terbesar di dunia untuk siswa telah menyatukan siswa sekolah menengah dan sekolah menengah untuk membuat pembelajaran di luar kelas menjadi menarik, efektif dan bermanfaat. Siswa terhubung dengan rekan-rekan mereka untuk membantu memperkuat keterampilan mereka, dari matematika ke sains, ke sejarah dan seterusnya. Brainly global memiliki 200 juta setiap bulannya dan di Indonesia sendiri telah memiliki 50 juta pengguna.

Untuk Guru dan Orang tua siswa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun