Mohon tunggu...
Satrio Nurul Kurnia
Satrio Nurul Kurnia Mohon Tunggu... Lainnya - tidak ada

hoby berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Terwujudnya Keluarga yang Harmonis Perspektif Mubadalah

16 Mei 2023   13:11 Diperbarui: 16 Mei 2023   13:13 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Islam mengajarkan bahwa pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan bersama, suami dan istri. Keduanya bisa untuk saling berbagi peran. Siapa melakukan apa, dan saling bertanggung jawab atas pekerjaannya.

Maka seluruh pekerjaan di dalam rumah tangga sebetulnya bisa dikerjakan oleh keduanya, bukan dibebankan kepada perempuan.
Dalam pandangan Islam, pembebanan kerja terhadap istri itu sangat tidak sejalan dengan ajaran agama Islam. Karena Islam mengajarkan bahwa pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan bersama, suami dan istri. Keduanya bisa untuk saling berbagi peran. Siapa melakukan apa, dan saling bertanggung jawab atas pekerjaannya.

Oleh sebab itu, melalui semangat Islam, membuat kita menjadi sadar, bahwa kita tidak lagi memandang perempuan sebagai makluk kelas dua. Namun melihatnya sebagai manusia utuh, seperti laki-laki. Jadi sudah saatnya, mari setiap pasangan, suami dan istri untuk saling berbagi peran, mendukung dan mengapresiasi dari kerja-kerja yang pasangan kita lakukan.

Dengan demikian, seharusnya tidak ada standar ganda bagi perempuan/istri untuk berbakti kepada suami, sementara suami tidak mendorong hal yang sama. Bakti suami terhadap istri adalah bagian dari akhlak mulia, dan perilaku baik. 

Secara teori maksudnya adalah saling. Saling membantu dalam ngerjain pekerjaan rumah tangga, saling ngebahagiain dengan selalu ambil peran dan merasa ga ada yg dirugikan, ga saling merasa aku lebih capek dari pada kamu.

Pas istrinya nyuci, suami bantu jemurin, pas istrinya nyuci piring, suami bantu sapu-sapu, pas istri lagi fokus meladeni bungsu, suami fokus meladeni sulung dan anak lainnya, pas istri cerita panjang kali lebar kali tinggi, suami dengerin secara seksama, pas istri lagi masak, suami bantu menghidangkan, pas istri kepasar, suami nganterin. Konsep berumah tangga emang beda beda, apapun itu kalau saling ridho insyaallah sakinah berpahala ya. Sama sama belajar untuk saling bantu ya. Capeknya suami bekerja itu pahala, capek nya istri mengurus domestik rumah tangga juga pahala. Teorinya begitu, prakteknya seumur hidup. Harus terus berjuang biar peran sebagai istri, ibu/ suami, ayah maksimal berkahnya.

Pesan utama dari teks ini adalah perilaku yang baik terhadap keluarga sebagai ukuran dan standar moral seseorang dalam Islam, baik laki-laki maupun perempuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun