Mohon tunggu...
Satrio Ernesto Utomo
Satrio Ernesto Utomo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa SMP, Junior Programmer, Fotografer

Siswa SMP yang melihat pendidikan dalam sudut pandang yang berbeda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Siswa Mulai Tidak Sopan terhadap Guru! Akibat Kemerosotan Moral?

25 November 2024   03:15 Diperbarui: 25 November 2024   03:45 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika rasa hormat siswa terhadap guru memudar, guru akan kesulitan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Guru mungkin merasa lelah secara emosional dan kehilangan semangat untuk mengajar. Dalam jangka panjang, hal ini dapat memengaruhi kualitas pendidikan.

2. Siswa Kehilangan Nilai Moral

Siswa yang tidak menghormati guru kehilangan kesempatan untuk belajar nilai-nilai penting seperti sopan santun, kedisiplinan, dan rasa hormat. Nilai-nilai ini bukan hanya penting di sekolah tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat di masa depan.

3. Lingkungan Sekolah yang Tidak Harmonis

Ketegangan antara guru dan siswa menciptakan suasana yang tidak nyaman di sekolah. Dalam beberapa kasus ekstrem, siswa bahkan berani membully guru, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Fenomena ini semakin memperburuk hubungan antara siswa dan guru.

Solusi untuk Mengatasi Masalah Ini

Masalah menurunnya rasa hormat siswa terhadap guru memang kompleks, tetapi bukan berarti tidak ada solusi. Semua pihak harus berperan aktif, mulai dari guru, siswa, hingga orang tua.

1. Guru Membuka Diri kepada Siswa

Guru perlu menyesuaikan pendekatan mereka dengan kebutuhan dan karakter siswa zaman sekarang. Pendekatan yang otoriter sudah tidak relevan di era modern ini. Sebaliknya, guru perlu membangun hubungan yang lebih personal dan empatik dengan siswa.

Sebagai contoh, guru dapat melibatkan siswa dalam diskusi, mendengarkan pendapat mereka, dan menunjukkan rasa hormat terhadap siswa sebagai individu. Dengan cara ini, siswa akan merasa dihargai dan lebih mudah menghormati guru.

2. Siswa Berintrospeksi

Siswa juga perlu belajar untuk menghargai peran guru. Meski terkadang ada guru yang dianggap menyebalkan, siswa harus tetap menjaga sikap sopan. Membiasakan diri untuk melakukan 5S (senyum, salam, sapa, sopan, santun) dapat menjadi langkah kecil untuk membangun kembali rasa hormat terhadap guru.

3. Orang Tua sebagai Role Model

Orang tua memiliki tanggung jawab besar dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada anak. Dengan memberikan contoh yang baik di rumah, anak akan lebih mudah menghormati orang lain, termasuk guru di sekolah. Orang tua juga perlu menjelaskan kepada anak tentang pentingnya peran guru dalam kehidupan mereka.

4. Kolaborasi antara Guru dan Orang Tua

Hubungan yang baik antara guru dan orang tua sangat penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif. Orang tua dapat berdiskusi dengan guru tentang perkembangan anak dan memberikan dukungan kepada guru dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa.

Menjaga Martabat Guru di Era Modern

Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang telah berkontribusi besar dalam mencerdaskan bangsa. Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, peran guru tidak boleh diabaikan. Sebagai generasi muda, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga martabat guru dengan menghormati mereka sebagaimana mestinya.

Refleksi di Hari Guru

Artikel ini saya tulis bertepatan dengan peringatan Hari Guru 2024. Momen ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya peran guru dalam kehidupan kita. Selamat Hari Guru 2024! Semoga Bapak dan Ibu Guru di seluruh Indonesia selalu diberi kekuatan dan kesabaran untuk mendidik siswa-siswinya demi masa depan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun