Aku mengetahui ada lomba karya tulis saat aku sedang membaca majalah Bobo edisi September 2016. Lomba karya tulis ini menyeleksi anak-anak kelas 4,5 dan 6 SD se Indonesia untuk mengikuti Konferensi Anak 2016. Karya tulis yang dilombakan adalah tentang “Aku dan Jendela Dunia”. Ada 3 macam tema, yaitu menuliskan pengalaman tentang : bacaan yang membuat aku pintar, perpustakaan di sekolah, dan juga ada buku-buku yang kusukai. Anak-anak boleh memilih satu tema yang ingin dituliskan.
Pada awalnya saat aku membaca majalah Bobo ini aku bingung ingin ikut lomba atau tidak. Saat itu aku masih fokus harus belajar untuk test harian dan juga menghadapi ujian tengah semester. Aku ragu aku bisa meluangkan waktu fokus mengarang untuk lomba karya tulis. Aku juga ragu apakah kepala sekolah akan mengizinkanku libur 4 hari untuk ikut konferensi anak 2016, bila aku ternyata menang lomba.
Suatu hari, ada temanku yang mengajakku mengikuti lomba ini, ia juga berminat mengikuti lomba karya tulis ini. Aku makin bimbang antara mau ikut lomba atau tidak.
Sesampainya di rumah, aku menanyakan hal ini kepada ibuku. Tentu saja ibuku mengizinkanku untuk mengikuti lomba ini, ibu sangat bersemangat sekali agar aku mengarang saat itu juga. Tentu saja aku tidak langsung mengarang, aku harus belajar sore itu karena besok aku ada tes di sekolah.
Sebelum aku mengikuti lomba ini aku harus menanyakan perihal lomba ini kepada kepala sekolahku terlebih dahulu. Pada saat ada acara sekolah di Puncak, aku dan teman-teman beserta guru dan juga Kepala Sekolah menginap di villa.
Saat itu aku membawa majalah Bobo ku. Di saat luang, aku menanyakanya kepada Kepala Sekolahku , bolehkah aku mengikuti lomba karya tulis dari majalah Bobo. Ternyata Kepala Sekolah mengizinkanku ikut lomba asalkan tidak mengganggu pelajaran sekolah. Aku sangat senang mendengarnya. Aku langsung berlari ke kamarku untuk memberitahu kepada temanku yang juga ingin ikut lomba.
Beberapa hari kemudian aku menyerah untuk ikut lomba ini karena banyak ulangan, tapi aku tetap di berikan semangat untuk menulis oleh ibuku. Ibuku memberitahuku keuntungan menulis. Ibuku juga mengatakan bahwa nanti aku pasti akan menyesal jika aku tidak ikut lomba ini.
Bila nanti membaca pengumuman pemenang, maka bisa jadi nanti aku selalu dihantui pertanyaan “Andai aku ikut lomba, apakah namaku aka ada di pengumuman Bobo tersebut?” Bagaimana aku bisa tahu jawabnya, karena aku tak pernah ikut lombanya.
Ya kurasa ibuku benar juga, maka aku berubah pikiran, aku harus mengikuti lomba ini. Menang atau kalah tak masalah, yang terpenting aku tidak penasaran lagi nanti. Aku membuat karya tulis dengan tema "Bacaan yang Membuat Aku Pintar".
Setelah karya tulisanku selesai, ibuku mencetaknya dan membawanya ke sekolah untuk mendapatkan tanda tangan Kepala Sekolah dan cap sekolah. Kemudian ibuku mengirimkan lembar karya tulisku tersebut via kantor jasa titipan kilat ke Redaksi Majalah Bobo. Kami berharap menang lomba, namun bila tak menang pun tak apa-apa. Tentu saja tak mudah berlomba dengan peserta dari seluruh Indonesia.
Kabar gembira kudapat saat pulang sekolah. Ibuku memberitahu, ia telah ditelpon oleh kak Ito dari majalah Bobo. Kak Ito mengatakan bahwa karya tulisku lolos seleksi dan aku akan ikut Konfrensi Anak 2016.
Kak Ito juga mengatakan bahwa aku sangat beruntung karena hanya 36 anak yang terpilih dari 1800 anak Indonesia yang mengirim karya tulis. Aku sangat senang sekali, tak kusangka aku bisa menang lomba. Ibuku menyuruhku untuk tidak memberitahu hal ini kepada siapa-siapa dahulu sebelum mendapatkan majalahnya yang berisi pengumuman pemenang lomba.
Beberapa hari kemudian, saat aku sedang makan siang di sekolah, ada teman-temanku anak kelas 4 dan kelas 6 mengucapakan selamat kepadaku. Ternyata mereka sudah tahu dari majalah Bobo bila aku memenangkan lomba, ternyata anak kelas 4 itu juga ikut lomba, tapi ia tidak menang. Sepulang sekolah, aku menceritakan semuanya pada ibuku. Ibuku juga mengatakan bahwa sepupuku dan anak teman ibu juga ada yang ikut lomba ini tapi juga tidak menang lomba.
Aku sungguh senang sekali bisa menang lomba karya tulis ini dan Kepala Sekolahku juga memberikan izin libur 4 hari supaya aku bisa ikut Konferensi Anak 2016 yang akan berlangsung pada tanggal 8 – 11 November 2016. Ternyata ada 2 temanku sesama Repoter Cilik Media Anak Media Indonesia 2015 yang juga akan ikut dalam Konferensi Anak 2016 dari majalah Bobo ini. Nama temanku itu adalah Fayanna Ailisha Davianny dan Michelle Maverick.
Bersama Fayanna tepat setahun yang lalu aku mewawancarai menteri perhubungan saat itu yaitu Pak Ignasius Jonan yang sekarang menjabat menjadi menteri ESDM. Bersama Michelle Maverick , aku juga pernah mewawancarai Menteri Kominfo, Pak Rudiantara. Bersama teman-teman Reporter Cilik kami membuat buku reportase kami mewawancarai Presiden Joko Widodo dan para Menteri Kabinet Kerja.
Pastinya aku akan banyak mendapat ilmu selama mengikuti Konferensi Anak minggu depan. Pastinya juga kegiatan selama Konferensi Anak akan sangat seru sekali dan menjadi pengalaman yang berharga dan tak terlupakan.
Dibuat oleh : Satrio Daniel Botka
Kelas : 5 SD.
Untuk mengetahui tentang delegasi Konferensi Anak Indonesia, silahkan membaca http://kidnesia.com/Boleh-Tahu/Serba-Serbi/Yuk-Kenalan-Dengan-Delegasi-Konfa-Dari-Jakarta atau lihat di FB Majalah Bobo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H