Hatiku senang mengetahui bahwa aku memenangkan lomba blog competition di Kompasiana. Tak ku sangka aku mendapat hadiah sebuah sepeda Wimcycle.  Saat hadiah sepeda datang ke rumah, tak kusangka  juga bahwa  sepeda ini bukanlah sekedar sepeda biasa. Sepeda ini adalah sepeda terkeren yang pernah kulihat, sepeda Fatman,Wimcycle. Sepeda jenis fatbike yang mempunyai roda besar, bahkan rodanya lebih besar jika dibandingkan dengan roda motor biasa.
Aku sudah berniat untukmembawa sepeda ini ke Hungaria jika aku memenangkan lomba ini. Namun ayahku sempat melarangku membawa sepeda ini ke Hongaria karena pasti akan repot membawanya dengan pesawat. Untungnya ayahku akhirnya mengerti penjelasanku mengapa aku ingin membawa sepedaku ke Hongaria. Alasanku aku ingin memperlihatkan ke orang-orang di Hungaria  sepeda fatbike keren buatan Indonesia, sepeda Fatman produksi WimCycle.
Awalnya, ayahku ingin membungkus sepeda ini dengan plastik saja seperti gambar di bawah ini, tapi ayahku khawatir jika frame di sepeda akan  tergores atau rusak. Sayang kan kalau sepeda masih baru dan bagus tergores atau rusak.  Ini merupakan perjalanan yang panjang juga buat sepedaku, dari Asia menuju Eropa Timur. Perjalanan dari Jakarta menuju Budapest kira-kira  butuh waktu 17 jam menggunakan pesawat terbang, dengan transit di bandara Dubai selama 5 jam.
Kukira ayah akan mudah saja membuat kotak itu , ternyata lebih rumit dari yang ku bayangkan. Membutuhkan waktu  4 hari untuk membuat kotak karena ayah mengerjakannya setiap sore sepulang kerja.  Ayah membuat kotak  yang ukurannya sesuai diperbolehkan oleh maskapai penerbangan yang kami gunakan.  Ayah melepas stang dan roda belakang sepeda, agar bisa masuk ke dalam kotak. Oh ya, ayah juga membeli satu roda sebagai cadangan bila roda sepedaku  pecah.  Ayah  khawatir bila di Hongaria pun belum ada yang menjual roda sepeda fatbike.Â
Setelah kotak kayu sudah selesai dibuat, aku membantu ayah memasukkan sepeda dan roda cadangan ke dalamnya. Kemudian kami menimbang kotak tersebut. Aduh ternyata beratnya melebihi 30 kg. Akhirnya ayah mengeluarkan lagi benda-benda dari kotak untuk mengurangi berat  dalam kotak. Bagian ban dalam roda dikempeskan juga.  Bocengan sepeda, roda cadangan dan peralatan mekanik untuk service sepeda juga dikeluarkan, tidak jadi dimasukkan dalam kotak. Boncengan dan peralatan mekanik kami masukan ke dalam koper. Sedangkan roda cukup dibungkus plastic saja. Kemudian kami menimbang lagi kotak sepeda tersebut, dan akhirnya beratnya pas 30 kg.
Tiba hari  keberangkatan kami sekeluarga ke Hongaria, kotak sepeda ternyata butuh tempat sendiri dalam satu mobil. Ayah dan kotak sepeda diantar ke bandara  oleh kawan sekantor ayah.  Ibu, aku dan kedua adikku bersama bagasi yang lainnya berangkat ke bandara menggunakan taksi. Untunglah taksi yang kami gunakan mobilnya jenis baru, mobil yang bisa memuat banyak penumpang dan bagasinya luas. Perjalanan dari rumah ke bandara sekitar 1,5 jam. Adik-adikku sangat senang sekali, ya ini liburan yang selalu kami tunggu setiap tahunnya. Terbayang sudah kakek, teman-teman, tempat-tempat  di Hongaria yang  sudah lama kami rindukan.
 Sesampainya di bandara Soekarno Hatta, aku mencari 2 troli untuk membawa koper-koper  dan tas-tas kami. Untunglah bapak sopir taksi mau membantu aku dan ibu menaikkan koper-koper tersebut ke atas troli. Ibu dan adik bungsuku mendorong 1 troli, aku dan adikku mendorong  1 troli. Lalu kami berjalan masuk ke dalam bandara. Petugas bandara meminta koper-koper dan tas-tas dilewatkan ke tempat untuk scan terlebih dahulu. Agak repot di sini karena tidak ada yang membantu mengangkat koper-koper tersebut, jadi aku dan ibu bekerjasama melakukannya.  Kami harus hati-hati terhadap barang-barang bawaan kami. Menghitung semuanya agar tidak ada yang ketinggalan.
Selanjutnya kami menuju ke tempat check in maskapai penerbangan yang kami gunakan. Â Loket tempat check in belum dibuka, masih setengah jam lagi, namun antrian sudah mengular. Â Kami masih menunggu kedatangan ayah membawa kotak yang berisi sepeda. Ibu bilang, mobil yang ayah naiki masih di jalan tol. Kami semua sangat berharap semuanya akan lancar-lancar saja.
 Wah ayah sudah datang, berhasil membawa kotak sepeda masuk ke dalam bandara. Kini kita semua bisa melakukan check in.