Mohon tunggu...
Satrio Daniel Botka
Satrio Daniel Botka Mohon Tunggu... Pelajar -

Aku kompasianer cilik, umurku 9 tahun, mencoba menulis dan berbagi kisah di kompasiana, semoga bermanfaat :-)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Bersepeda Piknik dan Kemping Keliling Danau Balaton Hongaria

25 Maret 2016   21:04 Diperbarui: 25 Maret 2016   23:59 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ayo yuk, kita berangkat bersepeda keliling Danau Balaton. Semangat! (Foto: dokpri)"][/caption]Danau Balaton adalah danau terbesar yang ada di Hongaria, salah satu negara yang ada di Eropa Timur.  Balaton ini dikenal sebagai lautnya orang Hongaria, maklum negeri ini tidak mempunyai laut karena berbatasan langsung dengan daratan negara Austria, Slovakia, ukraina, Rumania, Kroasia, Serbia, dan Slovenia. Saat musim panas mulai datang, sudah mulai banyak wisatawan dalam dan luar negara Hongaria datang ke Balaton untuk berekreasi, ada yang berjemur, berenang, dan wisata air lainnya ataupun mengunjungi daerah-daerah wisata terkenal di sekitar Danau Balaton.  

[caption caption="Kami berdiri di denah yang menggambarkan trak jalan bagi pesepeda yang ingin bersepeda di pinggir Danau Balaton (Foto: dokpri)"]

[/caption]Perkenalkan namaku Satrio Daniel Botka, umurku Juni nanti genap sepuluh tahun. Aku masih duduk di kelas 4 Sekolah Dasar di daerah Kelapa Gading Jakarta Utara. Aku adalah salah satu dari kompasianer cilik yang menulis di blog kompasiana ini.

Saat liburan sekolah tahun lalu aku bersama keluarga berlibur ke Hongaria. Di sana kami juga berekreasi ke Danau Balaton. Rencananya kami juga akan bersepeda pergi piknik keliling Danau Balaton. Ini adalah mimpi kami sejak lama, namun ayah menunggu  waktu yang tepat bagi anak-anaknya  untuk kuat melakukan perjalanan jauh dengan bersepeda. Puluhan kilometer yang akan kami tempuh setiap harinya. Bersepeda memang juga merupakan wisata alam yang layak dicoba di sekitar Balaton. Telah disediakan jalur-jalur khusus bagi pesepeda di sepanjang pinggir Danau Balaton. Kata ayahku kira-kira kami akan membutuhkan waktu seminggu untuk dapat mengelilingi Danau Balaton dengan sepeda. 

Semua anggota keluarga sangat senang mengetahui akan melakukan petualangan baru yaitu piknik dengan sepeda. Sepeda-sepeda kami benar-benar harus disiapkan kondisinya, Aku dan ayah bertugas mengecek kondisi sepeda. Adikku membantu Ibu menyiapkan baju-baju dan banyak perlengkapan lainnya yang dibutuhkan selama piknik, seperti handuk, selimut, obat-obatan, jas hujan, dan lain-lain. Sebelum hari yang ditentukan sebagai hari pertama piknik, kami sudah berlatih mengayuh sepeda dengan jarak tempuh kira-kira 14 km setiap sore selama 4 hari.  Kami  akan menggunakan  empat sepeda, adikku yang bungsu berumur 3,5 tahun sudah bisa bersepeda sebenarnya, namun ia belum kuat bersepeda jauh, jadi ayah memboncengnya saja selama piknik.

Hari pertama piknik,  sejak jam 11 siang kami berangkat dari rumah kami di Szabadisosto ke area perkemahan di  Zamardi. Jaraknya sekitar 13 kilometer. Kami beristirahat di tepi Danau Balaton di daerah Siofok. Di sini kami memberi makan angsa-angsa dan bebek yang berenang di tepi danau. Adikku senang sekali bisa memberi makan angsa dan bebek sisa kulit roti yang sengaja kami kumpulkan untuk diberi kepada angsa dan bebek.

[caption caption="Kami tak pernah membuang sisa roti makanan kami, akan kami berikan kepada angsa dan bebek di tepi danau. (Foto:dokpri)"]

[/caption]Sesampai di area perkemahan Zamardi hari sudah mulai gelap. Kami lekas-lekas membuat tenda. Kami membawa 2 tenda. Ternyata di sana banyak  juga pesepeda yang berkemah. Ini pertama kalinya bagi kami sekeluarga tidur di tenda di area perkemahan. Pengalaman yang seru dan menyenangkan. Kami merasa kedinginan. Tanah di bawah tenda kami masih terasa dingin sekali padahal sudah dialasi tebal dan kami juga memakai pakaian tidur, kaos kaki, dan berada dalam selimut tebal. Ayah memasak air panas dan ditaruh di botol lalu dibungkus baju, kemudian diletakkan di sudut-sudut tenda, agar kami merasa tetap hangat.

[caption caption="2 tenda kami bawa untuk tempat kami tidur di malam hari (Foto:dokpri)"]

[/caption]Keesokan harinya hari kedua, kami harus berangkat pagi-pagi jam 8 karena jarak yag harus kami tempuh menuju area perkemahan selanjutnya di daerah Fonyod sangat jauh. Kami harus mengayuh sepeda sejauh 40 kilometer. Hari ini adalah perjalanan terpanjang yang pernah kami tempuh. Kami tiba di area perkemahan Fonyod sudah jam 9 malam. Kami lekas-lekas mendirikan tenda dalam gelap yang hanya dibantu dengan penerangan lampu senter dan lampu sepeda. Kami lekas-lekas juga mandi, lalu makan malam bersama. Malam itu kami semua tidur nyenyak sekali karena kelelahan.

Hari ketiga. Pagi hari di bumi perkemahan Fonyod sangat dingin. Bangun tidur kami lekas mandi dan sarapan. Ternyata pagi ini cuaca kurang bersahabat. Kulihat Ayah langsung membongkar tenda. Aku membantu Ayah memasang tas-tas ke sepeda. Hari itu Ayah bimbang akan melanjutkan perjalanan dengan sepeda atau dengan kereta. Tiba-tiba petir berbunyi kencang dan turunlah hujan. Akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan kereta. Kami  mengayuh sepeda kami ke stasiun. Kami harus naik kereta 2 kali untuk menuju ke Ketzhely. Di kereta banyak juga pesepeda lainnya. Seru sekali naik kereta yang ada gerbong khusus sepeda. Dalam satu rangkaian kereta disediakan 2 gerbong untuk pesepeda.

[caption caption="Suasana di gerbong khusus sepeda (Foto:dokpri)"]

[/caption]Di Jakarta, kereta Commuter Line tidak memiliki gerbong khusus pesepeda, namun penumpang boleh kok membawa sepeda lipat sesuai ketentuan yang ada di label berikut:

[caption caption="Stiker yang ada di kereta Commuter Line (Foto:Dokpri)"]

[/caption]Sesampainya di Stasiun Keszthely, hari masih hujan rintik-rintik. Kami memutuskan tetap bersepeda ke pusat Kota Keszthely. Kami makan  siang di restoran dekat kastil. Lalu kami bersepeda menuju tepi danau.  Di sana ada taman bermain anak dan sarana belajar tentang tenaga air. Kami agak lama di sana karena aku dan adik-adikku suka sekali bermain di sana. Hari mulai sore, kami mencari tempat perkemahan. Sesampainya di tempat perkemahan Keszthely, kami lekas membuat tenda, mandi dan makan malam, dan segera tidur. Tanah yang basah terkena hujan menambah suhu dingin saat tidur.  

[caption caption="Hujan rintik-rintik tak menyurutkan kami tuk bersepeda di pusat Kota Keszthely (Foto:dokpri)"]

[/caption] 

[caption caption="Mempelajari tenaga air di taman bermain Keszthely (Foto:dokpri)"]

[/caption]Hari keempat,  cuaca cukup cerah setelah kemarin hujan mengguyur Kota Keszthely. Pagi ini kami semua bersiap lagi melanjutkan perjalanan. Namun sayang sepeda adikku mengalami kerusakan di bagian pedal, lalu Ayah dan Adik pergi ke bengkel sepeda terdekat utuk memperbaikinya. Kami  cukup lama menunggu Ayah pulang dari bengkel sepeda. Setelah sepeda Adik diperbaiki, kami kembali melanjutkan perjalanan ke area perkemahan di Balatonederic. Jaraknya hanya 14 kilometer. Senang sekali kami sudah dapat melihat Gunung Badacsony. Gunung Badacsony adalah gunung yang pernah aktif di masa lampau. Tak heran daerah sekitar Gunung Badacsony sangat subur, di sini banyak terdapat perkebunan anggur yang enak.

[caption caption="Wah kami sudah setengah perjalanan mengelilingi danau nih, gunung Badacsony sudah dekat (Foto:dokpri)"]

[/caption]Hari kelima, rencananya dari area perkemahan Balatonederic kami bersepeda lagi menuju area perkemahan Revfulop.  Cuaca yang panas dan jalanan yang berbukit naik turun membuat kami lekas lelah, beberapa kali kami istirahat makan dan minum ataupun mampir di kedai es krim. Namun akhirnya kami tak bisa mencapai tujuan kami ke Revfulop. Maklum kami masih kecil, gampang lelah, jadi hari ini cuma bisa menempuh jarak kira-kira 13 kilometer. Kami beristirahat di area perkemahan Balaton Tomaj. Petualangan yang melelahkan tapi senang melihat keindahan perkebunan anggur di kanan dan kiri jalan.  

Hari keenam, dari Balaton Tomaj kami akan menuju Tihany, daerah wisata yang sangat terkenal di Balaton. Wah jalanan menuju Tihany juga cukup berat, naik turun. Dari jauh kami sudah melihat benteng Szigliget. Kami pernah berkunjung ke benteng tersebut, namun kali ini kami tak mengunjunginya. Kali ini kami merasa tak percaya bahwa kami sudah bersepeda sangat jauh bagi kaki kecil kami. Kami harus bisa mencapai target kami hari ini, yaitu Tihany. Selain itu setelah sampai di Tihany, kami tak bisa lama-lama karena kami harus ke Stasiun Balaton Fured untuk pergi naik kereta kembali ke Budapest, ibu kota Hongaria.

[caption caption="Memandang benteng Szigliget yang ada di atas bukit. Rasa tak percaya kami sudah bersepeda sejauh ini. (Foto:Dokpri)"]

[/caption] Ahh akhirnya target kami tercapai, bersepeda mengelilingi Danau Balaton. Melakukan piknik sekeluarga sungguh menyenangkan. Kami semua bersama-sama bekerja sama demi mewujudkan impian kami. Segala kebahagiaan kami alami bersama. Juga segala kesulitan yang kami alami pun kami atasi bersama, mendirikan dan membongkar tenda, menyiapkan sarapan dan makan malam, menaruh tas di sepeda selalu dilakukan bersama-sama. Seru banget. Kami tiba di stasiun di Kelety di Budapest sudah tengah malam, dan kami masih menempuh satu jam perjalanan pulang ke rumah dengan bersepeda. Wow.... Sungguh petualangan piknik dan kemping pertama kami mengelilingi Danau Balaton dengan sepeda yang tak pernah kami lupakan. Rencananya kami ingin mengulanginya lagi liburan tahun ini.

Aku sangat ingin sekali mendapatkan hadiah sepeda Wimcycle dari menulis di Blog Competition ini. Bila aku mendapatkan hadiah sepeda Wimcycle aku akan membawa sepeda Wimcycle produksi Indonesia ini ke Hongaria. Akan kupakai bersepeda pergi piknik dan kemping Danau Balaton juga. Akan kutunjukkan dengan bangga bahwa sepeda Wimcycle adalah sepeda bagus, tangguh, terbaik dan keren produksi tanah airku, Indonesia.

[caption caption="Bersama sepeda kami sabar menunggu di stasiun kereta (Foto:dokpri)"]

[/caption]

[caption caption="Aku berhenti sejenak untuk melihat ke peta yang kubawa (Foto:dokpri)"]

[/caption] Catatan: semua foto dokumen pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun