Mohon tunggu...
Satrio Daniel Botka
Satrio Daniel Botka Mohon Tunggu... Pelajar -

Aku kompasianer cilik, umurku 9 tahun, mencoba menulis dan berbagi kisah di kompasiana, semoga bermanfaat :-)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Kisahku Menjadi Reporter Cilik Media Indonesia

14 November 2015   20:35 Diperbarui: 14 November 2015   21:56 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 [caption caption="Para Repcil MI mewawancarai para menteri kabinet kerja pemerintahan Pak Jokowi (Dokpri)"][/caption]

            Sungguh tak terduga bagiku untuk terpilih menjadi Reporter Cilik Media Indonesia. Berawal dari guru di sekolahku meminta murid-murid kelas empat dan lima untuk membuat karangan tulisan tentang sosok pemimpin idaman yang dikenal, bisa: Ayah, Guru, Ketua RT, atau pemimpin lain yang dikenal. Dari kurang lebih 1500 artikel  dari 150 Sekolah Dasar yang ada di Jabodetabek terpilihlah 55 anak yang akan mengikuti pelatihan Reporter Cilik Media Anak Media Indonesia pada tanggal 3-5 September 2015.

            Namun sayang dari 55 anak tersebut tidak semuanya bisa hadir mengikuti pelatihan, hanya  46 anak yang bisa ikut pelatihan. Selama mengikuti pelatihan tersebut para Repcil MI (Reporter Cilik Media Indonesia ) menginap di villa di Desa Wisata Taman Mini Indonesia Indah. Ini juga merupakan pengalaman pertamaku  menginap sendirian tanpa keluarga yang menemaniku. Keberadaan teman-teman baru yang baru kukenal yang juga menjadi peserta pelatihan Repcil membuatku merasa tenang dan senang. Kami bisa belajar bersama pada malam hari tentang hal-hal yang kami pelajari tentang pelatihan.

            Pelatihan ini juga menyeleksi kembali 3 anak untuk menjadi Reporter Cilik  MI terbaik angkatan tahun 2015. Walaupun aku bukan manjadi yang terbaik , namun aku tetap marasa senang dan bangga karena bisa ikut pelatihan ini. Sungguh pengalaman yang berharga untukku. Rencananya setelah pelatihan para Repcil MI akan  dihubungi untuk bertugas mewawancarai para Kabinet Kerja dan juga Presiden Jokowi. Selanjutnya para Repcil musti membuat artikel reportase wawancaranya tersebut yang nantinya akan dibuat menjadi buku. Buku kumpulan reportase tersebut akan dibagikan ke banyak sekolah dasar.

[caption caption="Pelatihan Reporter Cilik Media Indonesia di Desa Wisata TMII. (Dokpri)"]

[/caption]

Kegiatan para Repcil MI sejak pelatihan hingga mewawancarai diliput oleh Media Indonesia, diterbitkan di Koran Media Indonesia dan juga televisi Metro TV. Aku membaca tentang temanku sesama Repcil yang mengejar mewawancarai menteri hingga ke Bunaken Sulawesi Selatan lalu aku juga mendapatkan oleh-oleh kaos Bunaken.    

Bapak Arief Yahya adalah Menteri Pariwisata RI, menteri pertama bagiku untuk wawancara.  Aku dan teman-teman mewawancarai beliau di kantornya di kantor Kementerian Pariwisata Jakarta tanggal 15 September 2015. Pak Arief Yahya baik, ia menjawab banyak pertanyaanku dan teman-teman Repcil yang diajukan padanya. Ternyata keluarga beliau  tinggal di Bandung, namun begitu komunikasi dengan keluarga tetap lancar setiap harinya. Pak Yahya juga memberi pesan kepada anak Indonesia agar bisa menyeimbangkan waktu untuk belajar dan bermain. Jadi anak tidak boleh cuma belajar saja kerjanya, anak juga butuh banyak bermain. Anak Indonesia lebih bersemangat lagi untuk mencapai cita-cita.

[caption caption="Aku foto bersama Bapak Arief Yahya setelah mewawancarainya (Dokpri)"]

[/caption]

Pada tanggal  20 Oktober 2015 teman-teman Repcil MI juga berkesempatan mengunjungi Istana Negara guna mewawancarai Bapak Joko Widodo Presiden kita. Sayang sekali aku melewatkan kesempatan tersebut. Namun begitu aku berharap semoga suatu hari nanti bisa berjumpa dengan Pak Jokowi yang juga merupakan sosok pemimpin idamanku.

[caption caption="Para Repcil MI mewawancarai Pak Presiden Joko Widodo (Dok. Media Indonesia)"]

[/caption]

Pada tanggal 22 Oktober 2015 aku dan teman-teman Repcil MI bertugas mewawancarai Menteri Perindustrian Bapak Saleh Husin dan juga Menteri Koordianator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Ibu Puan Maharani di kantor kementeriannya masing-masing.  Pesan Pak Saleh Husin kepada anak Indonesia yang kuingat adalah anak Indonesia harus giat belajar agar kelak bisa membangun sektor Industri Indonesia bersaing dengan Negara maju.

[caption caption="aku foto bersama Bapak Saleh Husin,menperin (dokpri) "]

[/caption]

Wawancara bersama Ibu Puan pun sangat berkesan buatku, aku tahu beliau adalah anak dari Ibu Megawati Putri Presiden ke lima Indonesia, beliau juga cucu dari Pak Soekarno Presiden pertama Indonesia. Ternyata menjadi politisi dan menteri bukanlah cita-cita beliau saat kecil, beliau ingin menjadi pengusaha tapi tidak tercapai. Ketika temanku bertanya kenapa beliau dipilih menjadi menteri oleh Pak Jokowi, beliau menjawab tidak tahu, Repcil harus bertanya langsung ke Pak Presiden.  “ anak-anak Indonesia harus giat belajar agar jadi pemimpin, jangan takut jadi politisi. Ada orang yang bilang politik itu seram, tapi politik itu tidak seram.” Itu adalah salah satu pesan dari Ibu Puan yang kuingat.

[caption caption="Para Repcil MI mewawancarai Menko PMK di kantornya. (dokpri)"]

[/caption]

Pada tanggal  4 November 2015, aku dan teman-teman Repcil MI juga berkesempatan mewawancarai Menteri Perhubungan yaitu Bapak Ignasius Jonan di kantornya. Wah aku senang sekali karena aku juga sudah pernah berjumpa beliau di acara Kompasianival di Taman Mini tahun lalu. Kemarin aku memberikan surat dan foto bersama Pak Jonan, aku juga minta beliau menandatangi tangani fotoku bersama beliau, buat kenang-kenanganku. Pak Jonan ternyata ramah kok, musti pakai kaca mata orang yang menganggap Pak Jonan agak galak kalau di televisi.

Pak Jonan sangat bangga dengan bagusnya kereta Commuter Line saat ini. Ya menurutku juga kereta Commuter Line sekarang gak sejelek kereta KRL jaman dulu. Menurutku lho yaa.. kereta Commuter Line sekarang sudah mirip kereta Metro yang pernah aku naiki di Budapest, Praha dan Paris. Kata Pak Jonan, “ Demi mendukung program kementerian perhubungan Anak Indonesia harus banyak olahraga, berjalan kaki saat berangkat ke sekolah lalu naik transportasi umum, anggap saja jalan kaki sebagai olahraga yang menyenangkan.” Iya siih kalau 1 anak pergi ke sekolah naik kendaraan pribadi bisa membuat macet jalan.  

Pak Jonan melihat juga bahwa anak-anak sekarang lebih banyak belajar dari pada anak-anak saat beliau kecil.Harapan beliau kepada anak Indonesia adalah kiranya anak Indonesia bisa membangun bangsa dan membangun masyarakat, menjadi pemimpin yang bisa menjadi tauladan bagi orang-orang yang dipimpinnya. 

[caption caption="Para Repcil mewawancarai Pak Jonan di kantornya.(dokpri)"]

[/caption]

Demikianlah kisahku menjadi Reporter Cilik Media Anak Media Indonesia. Pengalamanku mewawancarai beberapa menteri di kabinet kerja, semua itu merupakan pengalaman menyenangkan, berharga dan tak akan terlupakan. Terima kasih kuucapkan kepada Media Indonesia yang telah memilihku menjadi Reporter Cilik.

Kuharap tulisanku ini bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak Indonesia lainnya. Hampir setiap tahun Media Indonesia mengadakan seleksi menjadi Reporter CIlik. Tahun mendatang anak sekolah dasar kelas 4,5,dan 6 bisa mengikuti seleksi ini dengan mengirimkan tulisan sesuai tema yang ditentukan . Media Indonesia menginfokan ke sekolah-sekolah untuk mengirimkan artikel karangan murid-muridnya.

Catatan : semua foto dokumentasi pribadi kecuali foto wawancara Repcil dengan Pak Jokowi adalah dokumen Media Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun