Ketika orang disibukkan dengan mobilisasi massa ke hotel-hotel, auditorium atau balai pertemuan. Kami justru sebaliknya. Memilih jalan berbeda, hadir di kampung-kampung warga. Membangun partisipasi dan ruang-ruang interaksi kecil. Berbicara tentang negara, warga negara bahkan hal terkecil tentang warga desa.Â
Setiap momentum kami pilih sebagai jalan membangun kebaikan. Kami pilih jalan itu sebagaimana dua pilihan dalam hidup yang telah disampaikan dalam Surat Al-Balad 10. "Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan).Â
Memilih jalan kebaikan adalah jalan sukar dan mendaki. Surat Al-Balad 12. Dan tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar itu? Yaitu melepaskan perbudakan (13), Memberi makan pada hari kelaparan (14) Kepada Anak Yatim (15) atau orang miskin dan sangat fakir (16) Orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang (17).Â
Sepanjang 2 tahun lebih FKDM berdiri. Dalam beberapa kesempatan, menurut hemat kami, jalan kebaikan itu diterjemahkan Kang Dedi Mulyadi dalam kerja-kerja sosial, politik dan kemanusiaan sebagai jalan terjal dan mendaki.Â
Tetapi apakah kerja-kerja personal Kang Dedi Mulyadi bisa dilakukan secara maksimal untuk memperluas capaian jalan kebaikan itu? Tentu saja tidak! Maka cita-cita itu mesti diabadikan dalam sebuah kepemimpinan gerakan sosial, politik dan kebudayaan yang termanifestasi dalam gagasan Ngurus Lembur Nata Kota-Jawa Barat Istimewa
Kami menyadari tidak akan mampu melakukan semua itu? Sebagai kelompok kecil tentu saja FKDM belum bisa berbuat lebih dari sekedar membangun silaturahmi. Menguatkan satu dengan yang lain. Memperdalam pemahaman akan realitas dan harapan. Membangun memori kolektif sebagai tujuan dan cita-cita bersama di masa depan. Lewat diskusi-diskusi kecil tingkat kampung-kampung. Untuk menjelaskan dan meningkatkan partisipasi akan pentingnya gerakan bersama "Ngurus Lembur Nata Kota - Jawa Barat Istimewa"
Dua tahun eksistensi FKDM Chapter Bandung adalah bagian dari diskusi-diskusi kecil itu, bagian dari jalan sukar dan mendaki itu. Tetapi kami selalu hadir dari optimisme yang mandiri, solidaritas yang tiada bertepi.Â
Di akhir tulisan ini, dengan rasa bangga saya Juson Simbolon mengucapkan "Selamat buat seluruh teman-teman FKDM Bandung. Teruslah mengasah diri dalam kerendahan hati, bekerja dengan niat yang suci agar harapan menjadi kenyataan atas izin Allah yang maha mengetahui"
Untuk semua teman-teman yang hadir, terutama tuan rumah FKDM Bandung. Terima kasih atas semua jamuan sepanjang acara. Terima kasih atas sumbangsih ide saat diskusi hangat dan menghasilkan keputusan agenda besar yang akan kita kerjakan bersama ke depan.
Ketahuilah, bahwa jalan yang kita pilih ini adalah jalan sukar dan mendaki. Tapi percayalah, ketika lingkaran-lingkaran kecil itu mampu kita bangun secara masif dan konsisten, maka ide dan gerakan itu akan mengalir bagai sungai menuju muara. Dan ingatlah, setiap perjuangan besar mesti kita mulai dan selesaikan dari hal kecil.Â
Sebab "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar." Lukas 16 Ayat 10.
Sekali lagi, Milangkala Ke-2 FKDM Bandung..!
Hatur nuhun..!Â
Yakin, Tigin, Tinekanan..!
Hasta La Victoria Siempre..!
Horas..!Â
Jakarta 28 Agustus 2023
Juson SimbolonÂ
Blogger FKDM
#fkdm #blogger
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI