Namun, terkhusus kasus Eliezer, fenomena banality of evil ini menyeruak menjadi fenomena sosial yang seolah diamini melalaikan dukungan publik terhadap Eliezer. Meluasnya dukungan masyarakat menjadi penanda dari bentuk pemakluman kejahatan yang dilakukan Eliezer. Meskipun. Kesaksian jujur Eliezer menjadi titik balik kasus penembakan Joshua, namun seharusnya publik tidak meminggirkan fakta bahwa Eliezer adalah eksekutor yang menembak Joshua.
Fenomena Eliezer ini dapat dipandang dari dua perspektif. Pertama dari perspektif dimana kejahatan Eliezer menjadi banal akibat adanya kejahatan yang lebih besar dalam kasus yang sama, yakni skenario busuk Sambo. Dalam konteks ini Sambo menjadi penjahat utama sekaligus public enemy. Sehingga kejujuran Eliezer menjadi angin segar dan kesalahannya absen di mata publik.
Sementara itu, perspektif kedua fenomena ini dapat dilihat sebagai kerinduan publik terhadao kejujuran di tengah maraknya kejahatan, kebohongan, dan ketidak adilan. Kejujuran Eliezer menjadi secercah harapan publik. Jadi, kasus Eliezer ini lebih dari sekedar memilih antara salah atau benar, jujur atau bohong. Fenomena ini menunjukkan banalitas kejahatan dengan kondisi tertentu di masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H