Gaya bahasa di buku ini juga cukup lancar dan komunikatif, mudah dipahami. Editing buku ini cukup baik dan rapi. Dalam penulisan buku ini, Yendi sengaja tidak menggunakan sistem catatan kaki, yang mungkin akan memberi kesan terlalu serius, berat dan rumit bagi pembaca awam. Namun, secara konten buku ini sudah memadai, sesuai dengan tujuan penulisannya.
Kalau pun ada kritik yang perlu disampaikan, masukan dari saya adalah cover-nya terlalu datar dan sederhana. Jika buku ini nanti dicetak ulang, saya usul agar cover-nya diubah total agar lebih menarik. Sayang sekali jika isinya sudah bagus, tapi tampilan luarnya kurang mencerminkan isi.
Buku ini bukan satu-satunya karya Yendi. Yendi, yang pada 1995 meraih MBA dari University of Central Arkansas, Amerika Serikat, Â juga sudah menulis karya fiksi. Saat ini Yendi sedang dalam proses untuk menyelesaikan trilogi novel Crazy Rich Jakarta. Tapi saya tak akan mengulasnya di sini. Itu butuh resensi buku terpisah.
Bagaimanapun, saya perlu memberi apresiasi khusus pada Yendi. Mengaku sebagai pensiunan swasta, Yendi mengatakan, ia akan mengisi masa pensiunnya dengan menulis banyak buku fiksi ataupun nonfiksi. Tujuannya untuk ikut mencerdaskan bangsa dan meningkatkan minat baca di negeri ini. Niat ini layak didukung! *
*Satrio Arismunandar
Sekjen Persatuan Penulis Indonesia SATUPENA, dan Pemimpin Redaksi Majalah Pertahanan ARMORY REBORN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H