bila perpisahan kelak bertamu.Â
kita sudah tau pasti akhirnya ia akan mengetuk pintu.Â
bekerjasamalah dengan aku! jangan kau bukakan pintu.Â
Seakan  papan kayu mampu meredam takdir
pahit, kita memilih pamit
dalam benakku, engkau adalah orang pertama yang akan ku bawa pergi.Â
ke podium
ke sawah
ke kursi pesakitan
kau telah memilah barang-barang mu, tas di tangan kanan, tangan kiri menyeret koper.Â
pikiranku mengawang
ku cari album foto, jaga-jaga bila rindu menyergap di malam gelap
ku ingin bawa hangat tubuhmu, persiapan bila dingin menghentak
aku ingin bawa hatimu, beserta isinya
dirimu, tiap lekuk dan keriputnya
tak bisa!
Perpisahan telah tiba
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H