Mohon tunggu...
Satrio Alan
Satrio Alan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Juragan vs Membangun Korporasi

21 Juni 2016   14:25 Diperbarui: 21 Juni 2016   14:45 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.slideshare.net

Mungkin mempunyai bisnis adalah cita-cita yang paling banyak diinginkan oleh kebanyakan orang, selain jauh dari tekanan bos, juga bermanfaat untuk orang lain seperti menyediakan lapangan pekerjaan. Membangun bisnis sendiri haruslah dimulai dari nol / bisnis skala kecil. Setelah kita menemukan polanya dari berbagai aspek cara berbisnis itu sendiri, tentu kita akan merasakan hasilnya. Mulai dari respon / prospek yang semakin meningkat hingga mendapat banyak orderan dan bisa menguasai pasar.

Tentu hal tersebut akan memacu kita untuk lebih berkembang lagi dan bisa melayani lebih banyak lagi orang di berbagai penjuru. Untuk mencapai tujuan tersebut kita tidak bisa sendirian, hendaknya kita membangun sebuah tim.

Seperti pepatah mengatakan :

 “If you want to go fast, go alone. If you want to go far, go together”

Akan tetapi membangun sebuah tim bukanlah perkara hal yang mudah. Memang kapasitas bisnis kita makin besar, namun banyak tantangan baru lainnya seperti dikomplain customer, kerjaan tim banyak yang salah, karyawan keluar masuk, biaya operasional besar, bingung ngatur kerjaan anak buah. Ketika pekerjaan tim sudah dievaluasi, masih ada juga kesalahan yang dilakukan oleh tim lainnya. Itulah bisnis ala “JURAGAN” hehehe.

Semua pekerjaan akan baik-baik saja selama sang juragan berada bersama tim untuk mengatur semua jalannya bisnis. Tapi semua akan berbeda ketika juragan jatuh sakit atau tida ada di kantor. Selalu ada saja masalah yang bisa berakibat kerugian.

Masalahnya juragan juga manusia, ada batasan dalam pikiran, tenaga, dan waktu. Akibatnya ada kapasitas maksimal yang bisa dihandle seorang juragan, tentu jumlah kerjaan, team yang bisa dimanage dengan baik jadi terbatas.

Berbicara tentang perusahaan-perusahaan besar sekelas McD, Astra, dan lainnya. Kita akan berfikir kalau bisnis tersebut sangat baik, bahkan beroperasi dengan banyak cabang di berbagai penjuru dunia.

Lantas bagaimana itu bisa terjadi?

Mereka adalah bisnis yang dikelola dengan cara korporasi. Bisnis mereka tidak tergantung pada satu dua orang tertentu, dan bahkan bisa langgeng dan terus berkembang hingga berumur ratusan tahun. Inilah yang dinamakan bisnis ala “KORPORASI” bukan ala “JURAGAN”.

juragan-vs-korporasi-5768eb10557b61c10450fc06.jpg
juragan-vs-korporasi-5768eb10557b61c10450fc06.jpg
Sekarang pertanyaannya adalah :

Apa tujuan anda dalam berbisnis?

Apa yang anda cari dalam melakukan kegiatan bisnis?

Apakah anda ingin bisnis yang cepat atau bisnis untuk jangka waktu yang panjang 10,20 tahun, atau lebih?

Sebagai juragan, anda memiliki kontrol penuh dalam jalannya bisnis itu setiap hari. Kalau kata karyawan “pokonya apa kata juragan deh” hehehe.Kelangsungan hidup anda sepenuhnya akan terikat di bisnis anda sendiri, mulai dari pikiran, tenaga, hingga waktu. Kalau sekedar hanya ingin jadi kaya cukup dengan menjadi juragan saja, karena bisnis ala ini tidak mudah diwariskan dan jarang langgeng lintas generasi.

Berbeda dengan anda yang ingin kaya dengan mempunyai bisnis jangka panjang 10, 20 tahun atau lebih dan mempunyai banyak cabang seperti McD, Astra, dll di berbagai kota bahkan negara dan terus langgeng walaupun anda atau tim anda sudah tiada, maka bangunlah bisnis mode korporasi.

Aspek apa saja yang membentuk korporasi?

  • Great Team : bagaimana membangun tim yang hebat, seperti pasukan khusus dengan kemampuan dan mental yang kuat untuk melayani customer dan menjalankan system.
  • Great System : Sistem ibarat roda-roda gerigi dalam sebuah mesin dimana satu sama lain saling mengait, ketika ada satu yang rusak maka akan mempengaruhi kinerja keseluruhan.
  • Great Strategy : Bagaimana menentukan strategi bisnis yang dibuat supaya tepat sasaran untuk dapat menanggulangi kompetisidari kompetitor, kebijakan pemerintah, kenaikan harga, pendekatan ke konsumen, dan lainnya.

Di indonesia sendiri yang menerapkan bisnis model korporasi salah satu nya Simply Group / pioner waralaba laundry Indonesia, terbukti saat ini sudah mempunyai 287 cabang laundry di berbagai kota dan mulai merambah ke property dengan 25 unit Guest House nya sejak tahun 2006.

Tak tanggung-tanggung Fonder & CEO Simply Group yaitu Agung N Susanto menularkan ilmu bisnis nya yang selama ini didapat dengan biaya tidak murah dengan mengeluarkan sebuah buku berjudul Jurus Jitu Membangun Bisnis Berkah Omset Milyaran. Dimana buku tersebut tak hanya membahas aspek konvesionalnya saja, tapi juga aspek syariahnya supaya bisnis berjalan dengan berkah dari hulu sampai hilir harus halal.

Pembahasan mengenai poin-poin diatas sangat panjang, tidak mungkin saya tulis melalui artikel ini, hehe.

Sejatinya juragan juga punya customer dan team. Bedanya juragan tidak punya sistem, karena juragan lah “the-sistem”, alias semuanya ada di kepala juragan. Kalau juragan sakit, gak masuk kantor atau mati, berakhirlah bisnis juragan.

Tidak ada yang benar atau salah, itu hanyalah pilihan, banyak juga juragan yang sangat sukses. Jadi mau pilih mana? Jadi juragan atau bangun korporasi ? Pilihan ada ditangan anda , yang penting anda bahagia dengan pilihan tersebut.

Semoga Bermanfaat :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun