Pada hari Sabtu tanggal 24 Agustus 2024, Sobat Bumi UNS yang terdiri dari PFS 10 dan PFS 11 melaksanakan kegiatan Pra-Aksi Sobat Bumi 2024 #1 melalui ”Edukasi dan Sosialisasi Pengolahan Limbah Organik menjadi Maggot dan Kasgot sebagai produk Pakan Ternak dan Pupuk Organik dalam rangka menciptakan Ekonomi Sirkular di Desa Energi Berdikari Sobokerto, Boyolali”.
Kegiatan tersebut juga menganjak 15 siswa SMP Negeri 1 Ngemplak Boyolali untuk melakukan pembelajaran lingkungan hidup di luar kelas dengan didampingi oleh 3 orang guru. Sebelum melakukan kegiatan, para siswa diberikan briefing oleh SOBI UNS.
Kegiatan Pra-Aksi ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai pengolahan limbah organik untuk menciptakan ekonomi sirkular. Selain mendapatkan materi dan penjelasan dari Sobat Bumi UNS, para siswa juga memperoleh materi dari pengelola biogas dan maggot.
Latar belakang sosialisasi biogas dan maggot ini tentu saja berkaitan dengan Desa Energi Berdikari yang merupakan komitmen Pertamina terkait pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. UNS sebagai perguruan tinggi penerima dana DEB sudah melaksanakan beberapa proyek terkait DEB. Salah satunya adalah Desa Sobokerto yang memanfaatkan biogas sebagai energi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tujuan pengembangan maggot ini adalah untuk mengurai sampah organik di Desa Sobokerto agar dapat dimanfaatkan kembali.
Pembangunan digester biogas ini dilaksanakan sejak awal Desember hingga akhir Desember yang memakan waktu sekitar 3 minggu dan menelan biaya sekitar 20 juta. Proses pembangunannya dibantu oleh tenaga ahli yaitu Pak Widi dari Seruni yang sering membuat digester biogas. Digester yang dibangun memiliki luas 6 m3 dengan diameter kurang lebih 90 cm dan kedalaman 3 m.
Saat ini, biogas dari digester telah dimanfaatkan untuk memasak di kompor khusus. Biogas tersebut dapat digunakan 2 jam sehari, apinya cukup besar dan panas. Selain itu, slurry yang merupakan produk samping dari digester juga digunakan sebagai pupuk tanaman. Digester di kandang sapi masih beroperasi setiap hari dan menghasilkan biogas yang digunakan untuk memasak. Slurry juga masih digunakan untuk memupuki pohon pisang yang ada di sekitar digester.
Pada saat proses fermentasi digester biogas, komposisi dan proses pencampuran kotoran hewan yang dijadikan bahan baku terkadang tidak tepat sehingga mengakibatkan fermentasi tidak berjalan maksimal dan menghasilkan biogas yang kurang baik. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai komposisi kotoran hewan yang tepat dan proses pencampuran yang efisien agar biogas yang dihasilkan dapat dimanfaatkan secara optimal. Selain itu, rencana ke depan dapat mengembangkan dan memperluas manfaat biogas sehingga seluruh masyarakat setempat juga dapat merasakan manfaatnya.
Adanya sosialisasi pembuangan sampah ini diselenggarakan dalam rangka mengedukasi siswa mengenai pembuangan sampah organik yang dapat diperoleh dari berbagai macam buah-buahan, sayur-sayuran, beras, daging, dan makanan olahan lainnya. Pada saat sosialisasi Sobat Bumi UNS mengajak para siswa untuk melakukan praktik pengolahan sampah organik dengan digiling menjadi bubuk yang bisa digunakan untuk pakan maggot.