Terlebih lagi, fungsi Presiden dalam acara tersebut terasa kurang elok bagi sebagian rakyat Indonesia dan hal ini tentu menggerus marwah Presiden sebagai lembaga tinggi negara.
Akhir kata Presiden seolah terjebak dalam situasi yang pragmatis. Ini bukan semata salah Presiden tapi juga ada kelemahan dalam reportase berita dari kantor sekretariat Presiden.Â
Tampaknya mereka kurang mawas diri dalam menampilkan potongan berita yang memang sesuai dengan ciri lembaga kantor Presiden.Â
Seolah kantor Presiden bersaing dengan media-media nasional yang sudah ada menyiarkan berita tersebut dan ini otomatis menurunkan standardisasi muatan berita yang saluran resmi negara ciptakan. Akhirnya Presiden tersandera dalam kondisi yang kurang enak dalam panggung berita.
Sebaiknya kantor sekretariat Presiden bisa lebih peka dengan situasi batin masyarakat luas. Banyak rakyat kecil nun jauh dibawah bertarung menyambung hidup untuk sekedar mengisi perut agar tidak lapar.Â
Maka, harus terdapat seleksi yang cermat untuk menampilkan berita sehingga bias kejadian yang serupa tidak terulang kembali di masa yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H