Mohon tunggu...
Satrio
Satrio Mohon Tunggu... Lainnya - SISWA SMA 15 PALEMBANG

NAMA : SATRIO UMUR :14TAHUN

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penderitaan Hidupku

4 Desember 2020   00:00 Diperbarui: 4 Desember 2020   00:03 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan tibalah pada Saat kelas 2 semester 2 dan  aku memutuskan untuk berenti ssb karena disitu aku lebih mementingkan prestasi ku disekolah dan ingin menaikan nilai ku dan alhamdulillah aku berhasil rangking 6 dengan nilai matematika 89 disitu aku merasa bangga.

Dan saat itu banyak sekali yang bilang bahwa aku menyontek  padahal aku belajar dirumah, dan aku akhirnya tahu alasan  mereka berbicara begitu, meraka berbicara begitu karena ada seorang anak bernama rosa yang bilang bahwa nilai ku waktu kelas 1 smp anjlok dan jelek dia bilang tidak mungkin aku mendapatkan nilai mtk sesempurna itu karena aku tidak bisa mtk waktu kelas 1 smp, dan pada saat itu aku tanamkan pendirian ke ahtiku bahwa aku akan membuktikan bahwa aku kelak akan menduduku peringkat satu dan menjadi orang yang membanggakan indonesia.

Tibalah saat Ulangan semester aku belajar dari pagi sampe pagi dan itu menghasilkan hal yang memuaskan aku masuk ranking 5 terbesak di kelas da itu membuat nya makin iri dan menyebar kan gosib lagi sehingga aku di bully dan dikucilkan tapi aku tak patah semangat, dan pada kelas sembilan aku masuk kelas yang orang orang yang kebanyakan pinter di kelas itu dan aaku pun bersaing dengan meraka sehingga aku berhasil meraih ranking 4 dan itu mebuat nya terdiam dan tidak menyebarkan gosib lagi,  walaupun masih menyebarkan gosib tentang aib ku sih.

Dan ada satu cerita lagi aku mempunyai teman bernama yoga,aang,aidil,aldi,dan anak anak kecil kami selalu bermain bola walaupun kebanyak an dari kami anak kecil tapi kami mampu melawan tim bola anak anak besar yang notaben nya sma semua kami selalu menang, dan disitu aku percaya bahwa pelatihan aku dirumah maupun di ssb ber buah hasil yang memuaskan, tapisejak saat itu aang mulai iri denganku karena anak anak yang lain selau memuj ku karena kecepatan aku beralari dalam membawa bola yang selalu membuahkan gol dan kemenangan bagi pihak kami.

sejak saat itu aang jarang menegur ku dan mulai menjauhi ku, sejak saat itu hubungan kami sebagi sahat mulai renggang, dan bertambah parah ketika aku pindah rumah ke tanjung barangan, Tetapi aku masih baik padanya karena kami sdh berteman sejak kecil, wlaupun sd kami jarang bermain bola bareng karena dia anak yang berbakat dalam bermain bola   dan aku tidak berbakat sehingga aku jarang diajak, tapi tidak saat ini karena aku sdh bisa bermain bola walaupun aku percaya  ada yang lebih hebat dariku.

Dan itu saja cerita tentang ku, dan ada pesan untuk guru guruku yang diluar sana pesan ku adalah jangan berpihak kepada murid yang ada banyak uang walaupun aku percaya bahwa ada guru yang tak memandang uang dan wahai guru tolong dengarkan keluh kesah murid mu  yang sedang kesusahan atau bahkan yang dibully karena aku tidak ingin ada orang yang seperti ku dan untuk manusia manusia yang diluar sana tolong hargai orang orang lemah seperti kami dan  lindungilah kami karena kami ini lemah dan tak bisa melawan dan jangan buat kami yang lemah ini lebih sengsara dan pesa untuk orang tua tolongg dengar lah rintihan hati anak mu dan janganlah lihat kekurangan anak mu itu di sisi keburukan nya tapi lihatlah dari sisi baik nya kalau saja dia sedang kesusahan dan menangis di hati terdalam nya.

Oke Segitu Saja pesan saya 

Salam kedamaian wahai Teman Teman ku yang berjuang dengan kuat di sana yang kuatnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun