Mohon tunggu...
satrio nurajibalmuhtari
satrio nurajibalmuhtari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Framing Teks10 Media Masa terkait Permasalahan Banjir di Kota Madiun

14 Oktober 2024   21:35 Diperbarui: 14 Oktober 2024   21:45 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Pendangkalan Sungai : Pendangkalan sungai akibat sedimentasi menjadi masalah serius di Madiun. Sedimen yang menumpuk di dasar sungai mengurangi kapasitas tampung sungai, sehingga lebih mudah meluap saat terjadi hujan deras. Proses ini diperparah dengan berkurangnya area resapan air di sekitar kota.

3. Sistem Drainase yang Kurang Memadai : Infrastruktur drainase di Kota Madiun, seperti gorong-gorong dan saluran air, sering tidak mampu menangani volume air yang tinggi saat hujan lebat. Drainase yang tidak optimal ini menyebabkan air menggenang di jalan-jalan dan pemukiman, menambah tingkat keparahan banjir.

4. Alih Fungsi Lahan : Alih fungsi lahan menjadi area pemukiman dan industri tanpa perencanaan yang matang juga menjadi penyebab banjir di Madiun. Banyak area resapan air yang berkurang akibat pembangunan yang masif, sehingga air hujan tidak bisa meresap ke dalam tanah dan langsung mengalir ke permukaan, menyebabkan genangan.

Untuk mengatasi masalah banjir di Kota Madiun, perlu adanya upaya terpadu seperti pengerukan sungai secara berkala, peningkatan kapasitas sistem drainase, serta pengelolaan tata ruang yang memperhatikan keberadaan area resapan air. Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan ke saluran air juga sangat penting dalam mencegah banjir.

Kesimpulan

             Permasalahan banjir di Kota Madiun disebabkan oleh beberapa faktor utama, yaitu curah hujan yang tinggi, pendangkalan sungai, sistem drainase yang kurang memadai, dan alih fungsi lahan yang mengurangi area resapan air. Banjir menjadi masalah yang berulang setiap musim hujan, diperparah dengan kondisi infrastruktur yang belum optimal dalam menangani volume air. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan langkah-langkah seperti pengerukan sungai secara berkala, perbaikan dan peningkatan sistem drainase, serta perencanaan tata ruang yang lebih memperhatikan aspek lingkungan. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan saluran air juga sangat penting untuk mengurangi risiko banjir di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun