Lahan basah merupakan daerah yang hampir selalu tergenang sepanjang tahun. Ketinggian air di daerah ini bervariasi dari sangat dangkal hingga cukup dalam. Lahan basah biasanya tergenang oleh sistem drainase yang tersumbat.
 Lahan basah pada gambar di atas adalah yang berada di Kecamatan berangas alalak  tepatnya di Kabupaten Balito Kuala. Lahan rawa rawa sering dimanfaatkan warga untuk memancing.
Anak-anak sungai pada Gambar 3 terletak di Kecamatan Candi Laras Utara Kabupaten Tapin. Anak-anak sungai tersebut banyak digunakan sebagai jalur transportasi oleh penduduk setempat, baik sebagai jalur perdagangan minyak sawit atau mencari buah plum untuk digunakan sebagai tikar, keranjang dan topi.
Tambak dalam perikanan adalah kolam buatan, biasanya di daerah pantai, yang diisi air dan dimanfaatkan sebagai sarana budidaya perairan di daerah kecamatan alalak (akuakultur). Hewan yang dibudidayakan adalah hewan air, terutama ikan, udang, serta kerang. Penyebutan "tambak" ini biasanya dihubungkan dengan air payau atau air laut.
Sejak zaman dahulu, peradaban manusia tidak terlepas dari yang namanya sumber air, dan sungai memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Sungai biasanya membawa banyak manfaat bagi masyarakat sekitar. Tidak hanya dapat memperoleh manfaat dari makanan, tetapi Anda juga dapat memenuhi kebutuhan hidup lainnya.
Sungai pada Gambar 4 banyak dimanfaatkan untuk transportasi , seperti mencuci pakaian, mandi, dan keperluan lainnya.
Sawah adalah tanah yang digarap dan diairi untuk tempat menanam padi. Untuk keperluan di kabupaten barito kuala ini, sawah harus mampu menyangga genangan air karena padi memerlukan penggenangan pada periode tertentu dalam pertumbuhannya. Untuk mengairi sawah digunakan sistem irigasi dari mata air, sungai atau air hujan.
KESIMPULAN
Kesimpulan menarik yang dapat ditarik dari penelitian ini berdasarkan hasil dan analisis serta dari tujuan penelitian adalah pemanfaatan lahan basah perlu berjalan seiring dengan edukasi masyarakat akan pentingnya konservasi lahan basah. topi dan tikar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H