Mohon tunggu...
Satrina Nungky
Satrina Nungky Mohon Tunggu... -

Seorang perempuan yang gatau dirinya itu "PENDIEM SEBENERNYA SARAP atau SARAP SEBENERNYA PENDIEM" . Badminton Lover,Badminton Supporter

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Curahan Hati para Legenda Bulutangkis

28 Mei 2012   13:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:40 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

saya dapat artikel ini dari salah satu media online,cukup bagus untuk di share

Rudy Hartono (8 kali juara All England) :

"Kami sangat prihatin. Sudah sering kami ungkapkan tapi tidak ada perubahan.  Saya sangat sedih sekali. Saya risih juga ditanya terus kenapa kalah. Saya ini anggota dewan penasihat PBSI tapi selama ini hanya masuk telinga kiri keluar telinga kanan. Pengurus daerah harus melek, ambil tindakan yang benar. Jika pengurus (pusat) sekarang merasa tidak mampu, ya mundur saja."

Susi Susanti (peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992) :

"Saya melihat tim Uber kemarin sudah maksimal. Kelemahan mereka yaitu di saat  poin-poin kritis tidak bisa tembus. Ini harus diintrospeksi. Pengalaman saya main beregu, kekompakkan paling menentukan. Ini sangat  mempengaruhi hasil.

Karena di lapangan, semua ikut berperan, baik  pemain, pelatih maupun pengurus untuk memberikan motivasi dan  menciptakan suasana tim kondusif. Waktu saya menjadi manajer tim Uber 2008, saya menganggap diri sebagai kakak bagi adik-adiknya. Suasana luar biasa. Padahal kans Thomas lebih besar dibanding Uber. Tapi kami berhasil melampaui target."

Ivana Lie (Juara Dunia Ganda Campuran 1985) :

"Saya sudah berhadapan langsung dengan ketua umum untuk menyampaikan kondisi belakangan ini. Tapi terus berlangsung hingga Thomas/Uber.

Tentang tumpang tindih kewenangan, memang banyak yang mengambil keputusan yang bukan jadi kewenangannya. Misalnya saja seleksi untuk Kejuaraan Asia tiba-tiba dibatalkan tapi bukan oleh kabid binpres. Lalu keputusan untuk mengambil pelatih luar negeri. Kita tidak anti pelatih luar negeri. Kalau berkualitas, ok saja. Tapi hingga saat ini tidak ada peningkatan prestasi. Kita bahkan tidak tahu parameter yang dia pakai.

Richard Mainaky (Pelatih Tim Pelatnas Ganda Campuran) :

"Di dalam pelatnas terjadi dualisme pembinaan; tim tunggal dan ganda. Ini mengganggu.

Di dalam pelatnas sudah banyak orang asing. Pemain Hong Kong (Hu Yun) datang dan latihan dengan leluasa di pelatnas. Saya saat ini seolah bekerja sendirian. Namun saya pastikan saya tidak gagal. Ganda campuran masih berjaya. Saya berjuang mati-matian agar di akhir  kepengurusan ini bisa tetap mempersembahkan medali."

Imelda Wigoena (Juara All England Gand Campuran 1979) :

"Saat ini bulutangkis Indonesia tengah sakit. Tapi yang mengobati bukan orang yang capable dan salah memberi obat."

dan Taufik Hidayat yang saat ini masih membela Indonesia di kancah dunia pun ikut menanggapi perihal merosotnya prestasi Tim Thomas

Taufik Hidayat (Peraih Emas Olimpiade Athena 2004) :

"Saya dipanggil latihan oleh PBSI untuk persiapan Piala Thomas. Namun saya lihat tim tidak kompak.

Bahkan dua hari sebelum ke Wuhan, ada pemain  yang tarkam ke Papua. Herannya dia juga mengantongi izin dari PBSI. Habis main dan kalah, kita juga pulang masing-masing. Kemana rasa  tanggung jawab mereka sebagai atlet nasional?

Dulu kita bingung mau  pilih pemain yang mana untuk tentukan skuat. Namun sekarang tidak banyak  pilihan. Kemarin ini ketujuh kalinya saya membela tim Thomas. Semoga dengan kekalahan ini mau introspeksi diri."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun