Mohon tunggu...
satria yudistira
satria yudistira Mohon Tunggu... Lainnya - Sejarah, Kenegaraan, Traveling, kebijaksanaan

aku hanyalah petualang yang kebetulan lewat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelaki Perkasa

31 Agustus 2020   12:42 Diperbarui: 31 Agustus 2020   12:34 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di pagi menjelang engkau menghilang

Di senja menjelang engkau datang

Sungguh, kami pun tetap menunggu

Menunggu mu hingga waktu itu

Tubuhmu yang tegap dan kuat

Kini membungkuk dan lemas

Tapi kau tetap saja bekerja

Demi keluarga yang kau cinta

Lelaki perkasa yang cinta keluarga

Yang rela berkorban demi anak istrinya

Cucuran keringat menetes dari tubuhnya

Hingga akhir hayatnya

Ayah

Begitulah lelaki perkasa itu kami sebut

Tak kenal lelah

Dan pantang menyerah

Ayah

Jasamu begitu banyak bagi keluarga

Namun kami belum bisa membalasnya

Pengorbananmu bagi keluarga

Kenangan tentangmu

Tak akan perlu berlalu

Meskipun kami mati

Jiwamu tetap abadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun