Mohon tunggu...
Grim Putra
Grim Putra Mohon Tunggu... -

kehidupan berputar searah dengan gerak matahari dan tempiasnya pada bulan. melangitkan doa-doa bagi istri terkasih,sampai bulan menjadi mati..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perjalanan Rindu

14 Januari 2012   04:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:55 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pelan sekali sebelum sempat mengedap rindu akhirnya jatuh tergeletak,waktu mulai usang,jarak-jarak terus memanjang_benarkah pilu sengatnya telah sampai di jemari tangan,hingga lemas tak berdaya sekedar dilipat untuk berdoa.

segala nya bermula di dada yang luka,dan sangat sedikit waktu untuk memahatkan mimpi sebelum sampai pada akhir perjalanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun