Mohon tunggu...
Grim Putra
Grim Putra Mohon Tunggu... -

kehidupan berputar searah dengan gerak matahari dan tempiasnya pada bulan. melangitkan doa-doa bagi istri terkasih,sampai bulan menjadi mati..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu Kotaku

15 Januari 2012   00:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:53 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

rindu pada sebuah kota

sebelum kata menjadi ilusi_aku titipakan sebuah pesan  dalam matamu yang sunyi penuh kehangatan

:minggu ini sangat beku,hari mencuri hatiku dalam kesibukan kerja yang memabuk'kan,

saya senyum gemetar yang bermain hidup dengan tawa yang binar

mimpi kuraih ,namun kulepaskan lagi kukejar lagi sambil bernyanyi,

namun_tiap-tiap aku sadar diriku hilang di akhir pekan yang membosankan,

menunggu sore yang menggemaskan,

saat senja menggantung di cakrawala,kutemukan diriku termenung di taman kota

'negri ini seperti mimpi,saat terjaga aku rindu pada sebuah kota tempat aku pertama kali membuka mata.,,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun