Mohon tunggu...
Satria
Satria Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Perjalanan Makna

Catatan Perjalanan Makna

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Episode Setiap Fase Kehidupan - Cobra (High and Low)

20 September 2022   13:42 Diperbarui: 20 September 2022   14:56 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah ga sesekali kita buka folder di memori kita, terus bayangin apa aja hal2 nakal, aneh atau bahkan lucu untuk kita inget. Trus lu tuh senyum-senyum sendiri. Dan lu sadar ada perbedaan "Ko gw bisa kaya gitu yah dulu ?"

Usia muda, usia dimana kita ngerasain hidup itu kaya permen nano-nano ( manis asem asin, ramai rasanya ).

Itu adalah momen dimana beranda kehidupan kita tuh rame dan berwarna, ngga sedikit kejadian kejadian yang kita alamin akan jadi pengalaman hidup yang mungkin sangat berkesan di masa tua kita nanti. Mulai dari perilaku kita yang nakal, ceroboh, sok tahu atau mungkin sok bijak. Apapun pengalaman yang kita punya saat itu, ya udah. Itu memang udah harus terjadi. Kita ga perlu menyesal ataupun terlalu bangga dengan itu.

Ga sedikit dari kita mungkin menyesal dengan masa lalu yang kurang menyenangkan, dan banyak juga dari kita yang merasa bangga dengan masa lalu kita sendiri. Yah dua duanya ga salah. Toh kita juga udah banyak nyaksiin bahwa ngga selamanya masa lalu yang kelam itu  bakal bikin masa depan kita suram. ataupun sebaliknya.

Bagi sebagian besar orang normal mungkin serial High and Low ini cuma sekedar film yang menunjukkan contoh buruk dari sebuah generasi sampah yang hidupnya tuh bergantung dari perkelahian. 

Yah memang nggak sepenuhnya salah. Tapi, kalo kita lihat fenomena ini dari sudut pandang lain mungkin kita juga akan punya persepsi yang beda. 

Ketika kita ada di posisi sebagai masyarakat normal yang melihat mereka sebagai sampah masyarakat yang hidupnya ga jelas, bukan berarti kita berhak menilai bahwa mereka tidak punya prinsip hidup. Bisa aja mereka tuh cuma ga punya kesempatan lebih untuk ada di circle yang tepat.
 
Di Serial High And Low The Movie, tepatnya yang Final Mission. Cobra Leader dari Sannoh Renggokaii  mengucapkan kalimat yang menarik bahwa :

"Kita akan dewasa dalam waktu dekat. Berkelahi, menyebabkan masalah dan bahkan berdebat dengan teman. Tapi bahkan jika kita melakukan kesalahan, waktu yang kita coba untuk hidup dengan putus asa akan menjadi kekuatan. Karena itulah aku ingin menghargai hidup saat ini."

Nah, Mungkin ga sih kata-kata ini bisa keluar dari orang yang sering tawuran ?  

Mungkin kita cuma bisa dapet jawaban itu klo kita ada di circle mereka dan beradaptasi dengan gaya hidup mereka. Dan lu bisa bilang kalo itu cuma ada di dunia fiksi. Yah itu betul. 

Tapi kita nggak bisa menilai dan menentukan kualitas seseorang cuma berdasarkan tempat dimana dia beradaptasi. Karena masih ada banyak faktor lain yang berpengaruh pada cara berpikir seseorang. Bisa jadi mereka lebih bijak, siapa yang tahu.

Apa yang di katakan Cobra itu menurut gw adalah konteks nyata yang mungkin setiap orang bakal ngerasain momen itu, tanpa terkecuali mau itu orang baik atau orang ga bener sekalipun. Beberapa dari kita mungkin pernah atau memang lagi ngerasain bahwa saat ini kita ada dalam fase itu. 

Mulai terbesit di pikiran bahwa sebentar lagi gw akan dewasa, cerita kemarin tuh udah jadi coretan pena yang mesti kita simpen dalam lemari untuk suatu saat kita buka lagi sebagai kenangan saat kita udah dewasa.

Kelam atau enggaknya masa lalu kita, yah itu udah gak penting. Saat kita udah berusaha nyoba untuk tutup buku yang isinya coretan masa lalu kita. 

Artinya hidup kita mungkin aja baru dimulai. Kita bisa anggap bahwa semua kejadian yang kita alami dan dampak yang kita rasain sekarang akibat perilaku kita dulu sebagai Kata Pengantar dalam Buku. Berpengaruh tapi belum tentu menentukan masa depan lu secara mutlak.

Setelah Kata Pengantar sudah selesai, yaudah kita akan akan memulai BAB baru dengan gaya coretan yang mungkin aja akan berbeda. Semua akibat dari kesalahan-kesalahan yang pernah kita buat, kita bisa jadiin itu sebagai kekuatan untuk melangkah lebih hati-hati. 

Dengan kita menyadari itu semua, dan terus melangkah untuk berjuang dengan coretan baru. Kita tuh udah menghargai hidup kita sendiri. Selangkah lebih maju dibandingkan orang-orang yang nggak pernah menyadari kesalahan2 mereka dan terlalu percaya diri bahwa hidup mereka tuh udah sempurna.

Seperti dalam film, kalo serial hidup kalian yang berwarna mungkin sudah mendekati Injury Time (Menit menit akhir). Saatnya berganti episode dengan warna yang lebih solid. Kalo sebelumnya episode kehidupan kalian lebih fokus dengan dunia tongkrongan, persahabatan, kenakalan dan santai. Ya Mungkin episode berikutnya akan lebih fokus dengan karir dan nyari jodoh.

Sudut pandang kita pun mungkin akan berubah tentang kehidupan. Bukan berarti kita meninggalkan dunia itu. Inget, kita cuma merubah fokus dan sudut pandang. Dan kita pun harus sadar bahwa, ini memang siklus yang harus terjadi.

Kalian bisa perhatiin Satu per satu baik kita ataupun temen kita pasti akan berada momen itu, jadi jarang nongkrong, lebih sibuk, atau perilakunya mulai berubah. 

Dan ketika teman kita sedang ada di posisi itu kita harus paham kalo dia lagi nyoba untuk melangkah ke episode berikutnya. Begitupun sebaliknya saat kita lagi ada di fase itu, kita pun pasti berharap bahwa temen2 kita paham sama kondisi kita. Tanpa harus ada sindiran "we sombong amat jarang nongkorng".

 Jadi yang kita lakukan di masa muda itu sebetulnya salah atau benar yah hanya diri kita di masa depan yang tau jawabannya. Paling ngga kita bisa simulasi sekarang dan coba luangin waktu setidaknya 1 jam  lihat beranda kita di tahun2 lalu.

Gw yakin, lu bakal ngerasain sensasi yang gw maksud !!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun