Mohon tunggu...
Satria Y D
Satria Y D Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Peningkatan Produksi Serai Melalui Metode "Tirai Bambu"

19 Juni 2016   21:50 Diperbarui: 19 Juni 2016   21:57 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Yogyakarta terkenal sebagai daerah wisata dengan berbagai kekayaan alamnya. Berbagai upaya terus dilakukan untuk merawat dan meningkatkan kualitas sumber daya alam tersebut. Dusun Dukuh, Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta merupakan salah satu lokasi yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi wisata pendidikan dengan sumber daya alamnya. Dusun Dukuh ini terletak 6 km dari pusat kota Yogya dan 10 km dari Gunung Merapi. Letak dusun yang strategis dan memiliki kekayaan alam yang besar baik air maupun kesuburan tanahnya menjadikan mayoritas masyarakat Dusun Dukuh bermatapencaharian sebagai petani.  

Serai atau sereh tumbuh subur di wilayah ini, namun minimnya pengetahuan masyarakat dalam memanfaatkan pengolahan tanaman serai tersebut menggerakan hati lima mahasiswa dari Universitas Sanata Dharma yakni Wendy (Farmasi, 2013), Zita (Farmasi, 2013), Satria (Farmasi, 2014), Maria (Pendidikan Biologi, 2014) dan Merrysha (Psikologi, 2014) untuk melakukan penyuluhan akan pentingnya pemanfaatan serai dalam dunia kesehatan dan berbagai manfaat lainnya. Melalui kerjasama dengan berbagai pihak terutama Universitas melalui program PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, bersama dengan masyarakat melakukan usaha untuk mendukung terwujudnya inovasi wisata pendidikan di Dusun Dukuh, Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta dengan pemberdayaan masyarakat melalui budidaya serta produktivitas serai.

Program Kreativitas Mahasiswa dalam bidang Pengabdian Masyarakat yang didanai oleh Dikti dan dibimbing oleh Yohanes Dwiatmoko, S.Si., M.Si. dilakukan dengan pelatihan dan pemberdayaan masyarakat mengenai produktivitas serai selama 6 kali pertemuan dan berlangsung intensif selama 2 bulan. Pada pertemuan pertama yang telah dilaksanakan bertujuan untuk  memberikan penjelasan umum mengenai tanaman serai, penyampaian ide mengenai produktivitas tanaman serai yang akan dibuat menjadi susu serai dan pembuatan alat destilator sederhana guna menghasilkan minyak atsiri.

Foto Dokumen Pribadi
Foto Dokumen Pribadi
Pada pertemuan kedua, sebanyak 40 orang bersama-sama melakukan gerakan tanam serai dan “One day with milk”. Ibu-ibu akan melakukan gerakan tanam serai di lahan atau pekarangan yang kosong. Pada pertemuan ketiga dilakukan kegiatan pembuatan susu serai dan perangkaian alat destilator hingga proses destilasi yang akan menghasilkan minyak atsiri.

Pada pertemuan keempat, masyarakat melakukan kegiatan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dan pembersih lantai aroma serai. Pada pertemuan kelima dilakukan diskusi bersama kelompok sasaran dimana masyarakat hadir dan berpartisipasi dalam diskusi ini. Pada pertemuan terakhir atau pertemuan keenam, diadakan launching produk dan lomba kreasi susu serai sehingga Ibu-ibu dapat mempersiapkannya dengan baik, misal dengan kreasi pudding susu serai dan yogurt. Kegiatan ini mengundang masyarakat Dusun Dukuh dan kepala Dusun Dukuh untuk meresmikan produk hasil pelatihan dan produktivitas serai serta mengenalkan produk hasil pelatihan kepada masyarakat.

Melalui Gerakan “Tirai Bambu” Produktivitas Serai Bersama Masyarakat dengan Berbagai Usaha, diharapkan dapat mewadahi masyarakat khususnya ibu-ibu dan karang taruna dalam pemberdayaan produktivitas serai dengan memadukan potensi yang ada menjadi ciri khas dan daya tarik tersendiri sehingga membantu mewujudnyatakan usaha kreatif yang mandiri dan inovasi wisata pendidikan di Dusun Dukuh, Pandowoharjo. (SYD)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun