Di Negeri Absurdistan, terdapat pemerintah yang sangat anti kritik. Setiap warga yang berani mengkritik pemerintah akan menghadapi konsekuensi yang aneh dan kocak.
Kisah ini dimulai dengan seorang warga bernama Budi. Budi adalah seorang yang cerdas dan tajam dalam mengkritik kebijakan pemerintah yang tidak logis. Setiap kali ada keputusan aneh, Budi pasti akan berteriak, "Eh, ini kan tidak masuk akal!"
Satu hari, Budi tanpa sengaja menemukan suatu kerumunan yang tertawa dan berteriak. Ia bertanya pada orang-orang di sekitarnya, "Ada apa ini?"
"Mereka adalah tim lawan Budi!" jawab salah seorang warga.
Ternyata, pemerintah Negeri Absurdistan memiliki tim khusus yang ditugaskan untuk menjawab setiap kritik yang dilontarkan oleh Budi. Tim tersebut mengambil kritik Budi secara harfiah dan berusaha menyajikan argumen yang lebih aneh dan tak masuk akal untuk menangkal kritiknya.
Setelah menyaksikan dari kejauhan, Budi memutuskan untuk menghadapi tim khusus tersebut. Ia memasuki gedung pemerintah dengan semangat dan siap untuk berdebat dengan mereka. Namun, apa yang terjadi justru membuatnya terkejut.
Ketika Budi berbicara dengan tim, mereka menjawab dengan lelucon dan argumen yang konyol. Mereka berusaha memojokkan Budi dengan pertanyaan-pertanyaan tak masuk akal seperti, "Kalau anak ayam bisa terbang, mengapa bukan pesawat yang bertelur?" atau "Jika apel jatuh dari pohon, kenapa gravitasi tidak jatuh dari langit?"
Budi semakin frustrasi dengan tanggapan mereka yang absurd. Namun, saat ia berusaha meninggalkan gedung, ia tersandung tumpukan dokumen dan terjatuh ke dalam kolam renang mini yang berada di tengah koridor. Tim tersebut justru tertawa terbahak-bahak saat melihat kejadian tersebut.
Dengan wajah basah, Budi keluar dari kolam dan berkata, "Kalian memang pemerintah yang aneh, tapi setidaknya kalian membuat saya banyak tertawa!"
Budi menyadari bahwa tak ada gunanya benar-benar berdebat dengan pemerintah yang anti kritik seperti ini. Mereka tidak akan merubah kebijakan mereka, bahkan jika mendapat kritik yang masuk akal. Walau begitu, ia tidak akan pernah berhenti menertawakan sikap mereka yang tak masuk akal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H