INT. LAPANGAN BASKET - PAGI
BIMA (20-an, pemain basket yang ceroboh) berada di lapangan basket, mencoba melempar bola ke keranjang.
BIMA
(mengambil nafas)
Oke, ini saatnya.
Bima melempar bola dengan penuh semangat, tetapi bola malah meleset dan mengenai kepala PAK GURU (50-an, guru olahraga yang tegas).
PAK GURU
(kaget)
Aduh!Â
BIMA
(panik)
Maaf, Pak Guru! Itu sasaran meleset.Â
Pak Guru mengusap kepala dan tertawa.
PAK GURU
(tersenyum)
Tidak apa-apa, Bima. Kau harus berlatih lebih keras.
INT. KANTIN SEKOLAH - SIANG
Bima berada di kantin, mencoba membeli makan siang. Dia melempar uang ke Ibu Kantin, tetapi uangnya malah meleset dan jatuh ke lantai.
IBU KANTIN
(tertawa)
Bima, kau harus belajar mengendalikan lemparanmu.Â
BIMA
(malu)
Maaf, Bu. Itu sasaran meleset.
Bima mengambil uangnya dan membayar makanannya dengan benar.
INT. LAPANGAN BASKET - SORE
Bima kembali ke lapangan basket, bertekad untuk memperbaiki lemparannya. Dia melempar bola dengan penuh semangat, dan kali ini bola masuk ke keranjang.
BIMA
(bersemangat)
Akhirnya, sasaranku tidak meleset!
Pak Guru melihat Bima dan tersenyum.
PAK GURU
(tersenyum)
Bagus, Bima. Kau sudah membuat kemajuan.
Bima tersenyum dan merasa bangga. Dia melanjutkan latihannya dengan semangat baru.
FADE OUT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H