INT. KANTIN SEKOLAH - SIANG
DUA (siswa SMA yang ceroboh) berjalan ke kantin dengan makanan di tangan. Dia melihat TEMAN (siswa SMA yang pemalu) sedang duduk sendirian di meja.Â
DUA
(bersemangat)
Hai, Teman! Bolehkah aku duduk di sini?
TEMAN
(malu)
Tentu, silakan.
Dua duduk di sebelah Teman dan meletakkan makanannya di meja. Namun, tanpa disadari, Dua salah gandeng dan meletakkan makanannya di atas tangan Teman.
TEMAN
(kaget)
Eh, maaf, makananmu ada di atas tanganku.
DUA
(ceroboh)
Oh, maaf! Aku salah gandeng. Maaf ya, Teman.
Dua mengambil makanannya dari tangan Teman dan meletakkannya di meja dengan benar.
TEMAN
(tersenyum)
Tidak apa-apa, Dua. Kita semua bisa melakukan kesalahan.
Mereka berdua tertawa dan mulai makan bersama. Tiba-tiba, Dua mengambil sendok dari meja tetangga dan mulai menggunakan sendok itu untuk makan.
TEMAN
(tertawa)
Dua, itu sendok tetangga kita!
DUA
(kaget)
Oh tidak, aku salah gandeng lagi! Maaf ya, tetangga!
Dua mengembalikan sendok ke meja tetangga dengan malu. Mereka berdua tertawa lagi dan melanjutkan makan mereka dengan sendok yang benar.
INT. KELAS - HARI BERIKUTNYA
Dua dan Teman duduk di kelas, sedang mengerjakan tugas. Dua mencoba memberikan pensil kepada Teman, tetapi dia salah gandeng dan memberikan pensil itu kepada siswa di sebelah Teman.
SISWA
(bingung)
Maaf, apakah ini untukku?Â
DUA
(ceroboh)
Oh, maaf! Aku salah gandeng lagi. Maaf ya, Teman.
Dua mengambil pensil dari siswa di sebelah Teman dan memberikannya kepada Teman dengan benar.
TEMAN
(tertawa)
Dua, kamu memang ahli dalam salah gandeng!
DUA
(tersenyum)
Apa boleh buat, Teman. Aku memang ceroboh.
Mereka berdua tertawa bersama dan melanjutkan mengerjakan tugas mereka.
FADE OUT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H