Museum Trowulan ini berada di lokasi Trowulan kabupaten Mojokerto, dimana Trowulan menjadi ikon kerajaan Majapahit dan menjadi pusat kerajaan Majapahit pada zamannya.Â
100 tahun yg lalu museum ini di dirikan tepat pada tanggal 24 April 1924, Alasan pembangunan museum ini di Trowulan karena Trowulan menjadi salah satu lokasi kerajaan Majapahit Pendiri museum adalah Raden Adipati Kromodjojo di bantu oleh arsitek Belanda bernama Ir. Henri Moclaine Pont.
SEJARAH SINGKAT KERAJAAN MAJAPAHIT
Majapahit dipercaya merupakan kelanjutan dari kerajaan Singosari yang berdiri tahun 1222 dan kemudian dilanjutkan oleh  kerajaan Majapahit pada 12 November 1223 yang jika dihitung sudah sekitar 731 tahun Majapahit berdiri.Â
Dimana kerajaan Majapahit ini didirikan oleh Raden Wijaya yang menjadi raja pertama Kerajaan Majapahit, setelah itu raja kedua yaitu Jaya Negara kemudian yang ketiga Tri buana Wijaya Tungga Dewi dan yang keempat Hayam Wuruk yang pada masa pemerintahan nya mencapai masa keemasannya pada tahun 1350-1389 yang di bantu oleh Mahapatih Gajahmada.
Awal kerusuhan dan runtuhnya kerajaan Majapahit ini di awali dengan persilisahan yg di kenal dengan perang saudara yang terjadi tahun 1404-1406, dimana yang menjadi alasan utama dari persilisahan ini ialah Wanita, Harta, dan tahta, Yang di perebutkan oleh Wikramardhana dari istana barat dengan Bhre Wirabumi dari kerajaan timur. Â perang ini yang menjadi awal mula keruntuhan kerajaan majapahit serta menyebabkan hilang dan rusaknya barang-barang kerajaan serta istana kerajaan yang belum di temukan sampai saat ini.Setelah kejadian ini sudah tidak ada penyebutan raja Karena kerajaan yang sudah hilang. 1518 M menjadi tahun terakhir berdirinya Majapahit.
PENINGGALAN KERAJAAN MAJAHIT
Arca dan artefak yang berada di museum ini ialah Artefak peninggalan kerajaan Singosari dan Majapahit. Dimana terdapat sebanyak 90.000 peninggalan baik itu dari tanah liat,keramik, porselen dan sebagainya. Usia peninggalan 800 tahun 700 tahun dan sebagainya.Koleksi arca yangg paling tua di museum ini adalah Wisnu naik Garuda dengan usia 950 tahun yang sampai saat ini keadaan arca ini masih baik-baik saja.Â
Selain itu masih banyak lagi artefak peninggalan kerajaan majapahit yang keadaannya masih baik-baik saja saat ini contohnya arca,relief,kala,yoni,dan beberapa benda kuno lainnya yang diletakkan di pendopo/pendapa. Selain di letakkan di pendopo ada juga peninggalan-peninggalan yang di letakkan di ruangan tertutup sperti artefak berukuran kecil,mata uang, prasasti hingga peralatan rumah tangga kuno.
Pada museum ini  terdapat dekorasi-dekorasi rumah pada masa kerajaan Majapahit  dekorasi rumah atau interior rumah pada kerajaan Majapahit ini berupa miniatur bangunan, miniatur hewan, miniatur manusia, dan jambangan bunga.Â
Dimana motif-motif ini di ukirkan di atas batu kemudian dipajang didepan rumah-rumah. Ditemukan juga jenis-jenis lain yang berkaitan dengan bagian rumah tinggal, yaitu genting, bata, ubin, bubungan, dan hiasan tiang dan atap. Umpak atau penyangga tiang biasanya terbuat dari batu.
Selain itu kita juga dapat menemukan Alat dapur. Usia alat dapur ini diperkirakan lebih tua dari majapahit sekitar  1230 tahun,alat dapur ini ditemukan di kolam Segaran, dimana alat makan ini digunakan oleh kalangan atas yang berbahan keramik, pembeda dari alat dapur kalangan atas dan bawah ialah bahan alat dapur kalangan atas berbahan porselen sedangkan yg kalangan bawah menggunakan alat masak berbahan tanah liat.Â
Salah satu alat dapur kalangan bawah yang dapat kita lihat adalah Tempayan, Di mana Tempayan ini merupakan sebuah wadah yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan air, Tempayan ini berbentuk tambun dan memiliki penampungan berbentuk lingkaran.
Di museum ini kita juga bisa menemukan Replika rumah pada kerajaan Majapahit, dimana pada zaman kerjaan Majapahit yang belum mengenal paku dan semen serta alat-alat berbahan besi lainnya. Yang menjadi Penganti paku ini dibuat dari bambu yang digunakan untuk memperkokoh bangunan kerangka dari kayu yang disebut pasak.Â
Hal unik lainnya dari arsitektur bangunan rumah pada kerajaan Majapahit ialah Pada pintu yang digunakan tidak menggunakan engsel melainkan kayu pasak yang di tancapkan dari atas ke bawah agar pintu dapat dibuka. Pada Pondasi bangunan nya pun batu bata hanya setinggi 1 meter untuk rumah masyarakat kalangan bawah.
Dari pengalaman ini kami dapat mengetahui sejarah kerajaan majapahit dengan  melihat secara langsung peninggalan-peninggalan dari kerajaan majapahit atau kerajaan sebelumnya yaitu Singosari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H